Nenek 65 tahun diculik karena persoalan utang

Merdeka.com - Retno Ciptaningsih (40) warga Perumahan Bukit Cengkeh Berbunga, Masjid Darusalam, Kelurahan Baktijaya Kecamatan Sukmajaya kehilangan ibundanya, Sumarminah (65). Ibunya yang sudah berusia uzur itu hilang tanpa kabar sejak 26 Desember 2016. Terakhir kali ibunya mengaku akan pergi ke Bogor. Namun sampai hari ini belum kembali.

Retno menduga ibunya menjadi korban penculikan. Sebab, setelah kepergian ibunya, Retno menerima pesan dari orang tak dikenal dan meminta uang tebusan. "Isinya meminta tebusan Rp 10 juta. Uang itu harus besok harinya. Dibilangnya Bu Heru kami Sandra Kalau tidak dikirim, kami masukkan ke penjara karena utang piutang. Sekarang Bu Heru dalam keadaan baik dia di Ciawi," kata Retno, Rabu (4/1).

Retno menduga penculikan ibunya dipicu dari utang. Sebab, ibunya yang dulu pengusaha furniture memiliki utang dengan rekanan bisnisnya. "Ada yang utangnya Rp 10 juta, Rp 50 juta. Ibu saya bangkrut sekitar tahun 2008 setelah bapak saya dan adik saya yang kedua meninggal," ucapnya.

Retno langsung melapor pada polisi. Dia berharap penculik ibunya bisa tertangkap. Dia juga berharap ibunya dalam kondisi baik.

"Saya juga pengen tahu dalang penculikan ini siapa. Jika terjadi hal terburuk saya belum siap, ingin ketemu ibu aja," ucapnya.

Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan pihaknya menerima laporan ini pada 27 Desember 2016. Hingga kini laporan itu masih terus didalami. Dia juga menduga kuat kasus ini dipicu masalah utang piutang.

"Memang motifnya penculikan karena pelaku meminta uang ke keluarga korban dengan handphone milik Sumarminah," katanya.