Nelayan Tapteng Tewas Disambar Petir
Merdeka.com - Seorang nelayan di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, meninggal dunia akibat disambar petir, Jumat (17/1) sore. Korban disambar petir saat mencari ikan di perairan Kalangan, Pandan.
Nelayan yang tewas bernama Ahmad Gus Gea (24), warga Lingkungan I, Kelurahan Muara Nibung, Kecamatan Pandan, Tapteng. Sebelum disambar petir, pemuda ini berangkat melaut bersama seorang temannya sekitar pukul 17.00 Wib. Mereka menggunakan satu unit speedboat.
Setiba di laut Ujung Kalangan, Ahmad Gus Gea berpisah dengan rekannya. Mereka menjaring di bagan pancang yang berjarak sekitar 200 meter.
Hujan lebat disertai halilintar terjadi di lokasi mereka mencari ikan. Ahmad Gus Gea disambar petir sekitar pukul 17.30 Wib.
"Teman korban melihat bagan tempat korban menjaring terbakar dengan asap yang mengepul," jelas Kasubbag Humas Polres Tapteng, Iptu Rensa Sipahutar, Sabtu (18/1).
Setelah sambaran petir, temannya mendatangi Ahmad Gus Gea dan berupaya membantu. Namun pemuda itu sudah tidak bernyawa di lubang lampu bagan.
Kejadian itu kemudian diinformasikan kepada warga. Jasad Ahmad Gus Gea berhasil dievakuasi sekitar pukul 21.00 Wib. "Kita menerima laporan mengenai sambaran petir ini sekitar pukul 23.00 Wib," sebut Rensa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaTak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca Selengkapnya