Negara harus beri perlindungan terhadap perempuan dan anak
Merdeka.com - Banyak pihak yang prihatin dengan kasus Yuyun, korban pemerkosaan 14 pemuda. Agar kasus ini tak terulang, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Diah Pitaloka mengharapkan peran negara lebih maksimal di dalam memberikan perlindungan dan rasa aman bagi perempuan dan anak. Kasus Yuyun membuktikan pentingnya kehadiran negara dalam memberikan perlindungan.
"Negara harus mengambil peran itu (perlindungan), dan bertanggungjawab dengan adanya undang-undang yang melindungi perempuan, di tengah berkembangnya tindak kekerasan yang bukan merupakan budaya kita," ujar Diah, Jakarta, Kamis (5/5).
Ketua Divisi Kebijakan Publik Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia ini menambahkan, Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual sebenarnya sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional. Dengan adanya kasus ini membuktikan perlunya percepatan pembahasan RUU penghapusan kekerasan seksual sebagai aturan perlindungan bagi perempuan dan anak-anak.
Oleh karena itu, dia melanjutkan, perlu ada pasal tegas yang membuat para pelaku kekerasan dan pelecehan seksual jera. Harapannya kejadian seperti kasus Yuyun tak ada lagi di Indonesia.
"Termasuk juga menetapkan sanksi hukuman. Sebagai bentuk tanggung jawab perlindungan warga. Caranya ya membuat undang-undang baru, melihat adanya keterbatasan aturan yang ada dalam aturan yang sekarang ada," jelasnya.
Politikus PDIP ini mengingatkan, agar aturan yang nantinya akan dibahas tersebut bukan hanya menjadi undang-undang semata. Tetapi penegak hukum terkait juga harus mengimplementasi aturan tersebut agar tepat sasaran dan membuat masyarakat lebih aman.
"Jadi tidak hanya undang-undang di atas kertas. Harus ada komitmen dari penegak hukum atas adanya undang-undang ini termasuk hukuman dan sanksi. Karena selama ini masyarakat melaporkan kasus aja takut," jelas Diah.
"Makanya banyak kasus tidak terungkap. Pas giliran sudah kasus meninggal baru ramai. Padahal kasus perkosaan yang tidak terungkap, mungkin tidak bisa terhitung," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?
Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid: Anak Tukang Parkir hingga Anak Presiden Harus Setara di Mata Hukum
Di negara demokrasi, Yenny menegaskan semua orang harus mendapat hak dan kesetaraan sama di mata hukum.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid: Kita Tak Mau Negara Ini Diperuntukkan untuk Mereka yang Berkuasa dan Para Pejabat Saja
Yenny Wahid menyebut bansos yang diberikan anggap saja sedekah dan sedekah tak wajib untuk memilih paslon tersebut.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah
Dua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca Selengkapnya