Napi Masih Kuasai Rutan Sigli, Polisi Dilarang Masuk
Merdeka.com - Pascakerusuhan dan pembakaran, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sigli di Kabupaten Pidie masih dikuasai warga binaan. Penghuni Rutan tidak membolehkan kepolisian masuk ke dalam.
"Tadi kita memang tidak masuk ke dalam (Rutan) atas permintaan warga binaan sendiri," kata Kapolres Pidie, AKPB Andi Nugraha Setiawan Siregar, Senin (3/6).
Dia menuturkan, saat negosiasi sore tadi, warga binaan hanya memperbolehkan Kepala Rutan Sigli Mathrios Zulhidayat dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Aceh Meurah Budiman masuk. Sehingga pihak kepolisian tidak masuk ke dalam Rutan tersebut saat negosiasi.
Meski demikian, pengamanan dilakukan di luar Rutan dengan menurunkan 260 personel gabungan, yaitu anggota Polres pidie, TNI dan anggota Brimob. Pengamanan akan dilakukan hingga situasi benar-benar kondusif.
Selain itu, petugas gabungan juga melakukan lokalisir untuk mempersempit ruang gerak warga binaan agar tidak kabur. "Sejak siang tadi langkah pengamanan terus kita lakukan dan kita lokalisir lokasi agar tidak ada yang melarikan diri," jelasnya.
Menurut Andi, ada satu warga binaan yang harus dibawa lari ke rumah sakit. Akan tetapi bukan karena tertembak. "Tidak, tidak (ada tertembak). Kalaupun ada akan kami telusuri. Tetapi pelaksanaannya sudah sesuai dengan protap hanya menembakkan gas air mata," ungkapnya.
Disinggung dalang kerusuhan, polisi belum menyimpulkan. Polisi baru akan menelusuri setelah kondisi berangsur kondusif. "Tetap akan ditelusuri, tetap ditindaklanjuti," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Rutan Kelas IIB Sigli rusuh setelah pegawai menarik dispenser dari kamar hunian warga binaan. Sehingga narapidana tersulut emosi hingga akhirnya terjadi kerusuhan dan pembakaran.
Namun saat ini situasi di Rutan semakin kondusif setelah negosiator mencapai kata sepakat dan menerima permintaan warga binaan. Mereka meminta agar secepatnya diperbaiki Rutan yang rusak agar tamu bisa berkunjung.
Selain itu warga binaan juga meminta kepada negosiator agar pegawai yang mengambil dispenser itu tidak lagi bekerja di Rutan tersebut. Permintaan terakhir agar aliran listrik bisa diperbaiki segera, agar bisa menunaikan salat tarawih malam ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaPetani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaPolisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda
Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi Muda Anak Petani Kopi Dipanggil Komandan dan 'Diomeli', Pinggangnya Dicek Diperintah Lakukan ini
Seorang polisi muda anak petani tiba-tiba dipanggil komandan dan diminta untuk melakukan misi sebagai polisi dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaBuntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika
Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaPengakuan Ibu di Bekasi Bunuh Anaknya Pakai Pisau saat Tidur Karena Dapat Bisikan Gaib
Ibu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca SelengkapnyaAnak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya