Naikkan marwah bangsa, TNI kuatkan pengamanan Laut China Selatan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan Indonesia akan terlibat dalam pengamanan di Laut China Selatan. Keikutsertaan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Indonesia mewujudkan perdamaian dunia.
"Kita berkoordinasi dengan wilayah, dan kita harus hadir sebagai negara untuk ikut menciptakan perdamaian dunia," ujar Tedjo saat menghadiri Seminar Nasional TNI Angkatan Laut Tahun 2014 'Sinergitas dan Peran Komponen Bangsa dalan Mewujudkan Pembangunan Nasional Berwawasan Maritim' di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (16/12).
Kendati demikian, Tedjo menegaskan, Indonesia tidak memiliki kepentingan untuk terlibat dengan konflik yang berlangsung di Laut China Selatan. Dia pun memastikan Indonesia tidak akan masuk ke pihak manapun.
"Karena kita tidak ada hubungannya dengan konflik yang ada di sana," katanya.
Senada dengan Tedjo, Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan pihaknya akan melakukan penguatan militer di Laut China Selatan. Pihak TNI AL menurutnya, secara rutin melakukan patroli di daerah perbatasan antar negara itu.
"Kita sudah punya aturan dan melakukan patroli di perbatasan," ujar Marsetio.
Pengerahan patroli kapal, kata Marsetio, disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, ia tidak secara rinci menyebutkan jumlah kapal yang akan berpatroli. "Untuk jumlah kapal sesuai dengan kebutuhan saja," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WN Taiwan Hilang saat Kapal Terbalik di Pulau Seribu, Basarnas Kerahkan 7 Kapal untuk Pencarian
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaKonflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaTNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh
TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaTNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaDua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaBasarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaWN Taiwan Korban Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan Tak Bernyawa
Warga Taiwan, Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik Kepulauan Seribu ditemukan meninggal dunia
Baca SelengkapnyaTNI AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur
Ia memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca Selengkapnya