Museum Aceh digitalisasi 510 Manuskrip kuno bersejarah
Merdeka.com - Guna mempermudah masyarakat yang membutuhkan naskah kuno untuk dipelajari, baik untuk kepentingan pribadi maupun pendidikan, Pemerintah Aceh telah mendokumentasikan 510 naskah kuno dalam format digital yang ada di Museum Aceh sejak tahun 2008. Tentunya ini akan bisa menjaga dan menghindar terjadi kerusakan naskah kuno tersebut.
Kepala Seksi Koleksi dan Bimbingan Edukasi Museum Aceh, Edeh Warningsih mengatakan, baru sebagian koleksi naskah kuno museum yang telah dilakukan digitalisasi. Dia mencatat ada 1.700 naskah yang tersimpan di museum daerah tersebut.
"Itu bukan 500 judul, tapi ada naskah dengan judul yang sama dan yang sudah terdigitalisasi ini ada 510 naskah, dan ini semua koleksi museum yang kita digitalkan," kata Edeh Warningsih di Banda Aceh, Rabu (25/3).
Proses digitalisasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2008 lalu bekerja sama dengan pemerintah Jerman. Akan tetapi proses tersebut terhenti karena kerja sama antar kedua belah pihak sudah berakhir pada tahun 2010. Sehingga pihak museum tidak bisa melanjutkan program ini karena tidak memiliki alat pendukung.
"Kita sebetulnya mau mendigitalkan semua, tapi kita tidak ada alat scanner-nya, itulah kendalanya," jelas Edeh.
Jika ada orang yang mau mencari naskah, seperti peneliti yang datang ke Museum Aceh, dia mengatakan pihaknya terpaksa memberikan naskah asli dalam bentuk fisiknya. Tentunya pihak petugas museum tidak memperbolehkan dibawa pulang, akan tetapi hanya boleh dibaca dan dipelajari di museum.
"Tapi jika ada judul yang sudah ada didigital maka kita kasih yang bentuk digital," katanya.
Manuskrip kuno yang berada di museum ini sendiri, ungkapnya ada dalam kondisi utuh atau dalam bentuk isinya saja. Dalam proses pemeliharaan atau restorasi naskah kuno ini, Edeh Warningsing mengatakan saat ini beberapa naskah sudah direkatkan kembali menggunakan kertas dan lem khusus.
Namun karena mahalnya pembelian kertas dan lem khusus tersebut, dia mengatakan pihaknya memberikan cengkeh dan kapur barus agar kertas-kertas manuskrip tersebut tidak dimakan rayap.
"Untuk saat ini kita berikan cengkeh atau kapur barus. Kita bersihkan juga debu-debu yang ada di situ," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa
Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaPeti Mati Mesir Kuno Berusia 1.500 Tahun Akhirnya Dibuka, Isinya Bikin Arkeolog Merinding
Sebuah peti mati tembaga Mesir Kuno yang telah disegel selama lebih dari 1500 tahun telah "dibuka secara digital" menggunakan teknik pencitraan.
Baca Selengkapnya5 Pedang Kuno Berusia Ribuan Tahun yang Ditemukan Arkeolog
Semuanya memiliki nilai sejarah yang tinggi dan informasi tentang persenjataan di masa lampau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Penemuan Paling Mendebarkan yang Mungkin Akan Terjadi di 2024
Tahun 2024 diharapkan menjadi tonggak sejarah dalam bidang arkeologi dengan kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengartikan teks yang hilang.
Baca SelengkapnyaWisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir
Keindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Rasa Penasaran, Bocah Ini Bantu Arkeolog Gali Kota Romawi Kuno, Temuannya Mengejutkan
Peran bocah ini tidak banyak diketahui sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Sejarah Kereta Api di Padang Panjang, Awalnya Untuk Distribusi Kopi dari Desa ke Kota
Perkembangan jalur kereta api di Pulau Sumatera sudah mulai dibangun sejak zaman kolonial Belanda untuk mempermudah akses pengiriman logistik dari Desa ke Kota.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi Teknologi Merambah Mesin Sangrai Kopi, Apa Keunggulannya?
Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaMakam Kuno Berisi Kerangka Manusia Terkubur dengan Pedang 1,2 Meter, Ternyata Sosok Pria Perkasa
Menurut para arkeolog, pria ini bukan orang sembarangan, tapi memiliki status sosial tinggi.
Baca Selengkapnya