Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Murid TK cabuli teman sekelas salah siapa?

Murid TK cabuli teman sekelas salah siapa? ilustrasi pencabulan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Edan benar zaman ini. Perilaku asusila kini bisa dilakukan siapa saja, termasuk bocah ingusan sekalipun.

Setelah kasus 5 bocah SD cabuli temannya, terbaru ada yang lebih mencengangkan mata. Bocah enam tahun yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) berbuat tak senonoh pada temannya.

Cerita yang membuat kepala bergeleng ini terjadi di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten. Saat melakukan perbuatan cabulnya itu, bocah TK, berinisial M mengajak seorang pelajar SD berinisial RN (12).

Geram anaknya menjadi korban pencabulan, M dan RN kemudian dilaporkan ke polisi dengan tuduhan dugaan pencabulan.

M dan RN mencabuli putrinya sampai dua kali. Tapi peristiwa ini baru terkuak saat pelaku mencabuli korban di sekitar sekolah TK di kawasan Ciruas Permai pada 25 April lalu.

"Kami ke sini untuk mengetahui perkembangan laporan kami dan mempertanyakan izin visum yang sampai sekarang belum dikeluarkan oleh penyidik, padahal ini sudah seminggu. Tapi tadi sudah dijelaskan penyidik bahwa belum ada disposisi dari Pak Kasat (Reskrim)," ujar anggota Pos Bantuan Hukum Advokat Indonesia (Posbakumadin), Alfan Sari, ditemui di Mapolres Serang, Selasa (30/4).

Menurut Alfan, dari penuturan orangtua korban, anaknya mengaku dicabuli oleh dua orang bocah tetangganya itu. Pertama kali, pencabulan itu terjadi di rumah teman-teman sekolah mereka.

"Pencabulan kedua terjadi di rumah teman sekelasnya kemudian ketahuan. Korban saat itu sempat melawan, namun bagian dadanya dipukul pelaku. Setelah peristiwa itu korban yang masih anak-anak mengalami kesakitan," katanya.

"Kedua pelaku sudah dipanggil oleh guru TK korban, kemudian mereka mengakui perbuatannya," tegas Alfan.

Saat ini. Polres Serang, tengah menyelidiki kasus itu.

Kasus ini jelas menambah deretan potret buram penerus bangsa. Kalau sudah begini, siapa yang sebenarnya paling bersalah?

Menurut psikolog Universitas Marantha Bandung, Efnie Indrianie, kondisi demikian terjadi karena orang tua masih memiliki paradigma tabu untuk berbicara tentang pendidikan seks pada anak yang belum dewasa. Padahal, saat anak berusia 6 tahun sesungguhnya mereka telah mengenal anatomi tubuhnya.

"Masih banyak paradigma orang tua bahwa berbicara seks pada anak itu pantang besar," kata Efnie saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (1/5).

Efnie mengatakan, orang tua tak perlu takut penjelasan seks dini pada anak akan berdampak pada negatif. Selama penjelasan sebaik mungkin dan menggunakan logika yang sesuai dengan pemikiran mereka, justru bisa mencegah anak dari perbuatan asusila.

"Karena sekarang ini informasi bisa didapat dari mana saja, oleh karena itu orang tua harus menjelaskan dengan tepat. Dengan begitu keingintahuan anak bisa sedikit lebih diredam karena sudah diberi pemahaman," tambahnya.

Efnie juga meminta para orang tua menyediakan waktu berkualitas dengan anak-anak mereka. Terlebih saat anak usia perkembangan, rasa keingintahuan anak sudah sangat besar.

"Rasa penasaran itu buat mereka mencari segala informasi termasuk soal yang berbau seks. Maka itu berilah seks edukasi yang tepat dengan cara berpikir mereka. Seks edukasi bukan ajarin anak berperilaku seks, tapi lebih pada mengenalkan mereka pada anatominya. Kemudian di usia 9 tahun orang tua juga harus memperkenalkan anatomi lawan jenisnya," tambahnya.

Selain orang tua, lanjut Efnie, tentu peran serta semua pihak sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter dan perilaku anak.

Terpisah, Sosiolog dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Musni Umar, juga pernah mengatakan perilaku asusila belakangan marak dilakukan oleh bocah-bocah memang sangat mengkhawatirkan. Kondisi ini sudah sangat darurat sehingga membutuhkan penanganan yang ekstra.

"Ini sudah sangat darurat di semua lini dalam masa transisi yang sangat memprihatinkan," ujar Musni.

Pada kondisi-kondisi seperti ini, lanjut Musni, anak tersebut tidak dapat disalahkan karena mereka masih belum mampu membedakan mana yang pantas dan tidak. Menurutnya yang paling bertanggung jawab adalah orang tua yang memiliki peran mengawasi dan mengontrol kegiatan anaknya.

Melihat dari maraknya kasus-kasus asusila yang dilakukan bocah, apakah orang tua saat ini mulai abai dengan keseharian anak mereka?

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Tips agar Anak Tumbuh Jadi Pribadi Bertanggung jawab dan Tidak Mudah Menyalahkan Orang Lain

Tips agar Anak Tumbuh Jadi Pribadi Bertanggung jawab dan Tidak Mudah Menyalahkan Orang Lain

Mengajari anak tanggung jawab dan tidak mudah menyalahkan orang lain bisa diterapkan sejak usia dini.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

Terdapat cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak.

Baca Selengkapnya
Kapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?

Kapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?

Membiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.

Baca Selengkapnya
8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.

Baca Selengkapnya
Pertama Kali Memilih, Sekelompok Anak Muda dan Santri di Yogya Putuskan Dukung AMIN

Pertama Kali Memilih, Sekelompok Anak Muda dan Santri di Yogya Putuskan Dukung AMIN

Mereka baru pertama kali akan menggunakan hak pilih dan hak suaranya di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Anaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh

Anaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh

Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.

Baca Selengkapnya
Sejak Usia Berapa dan Bagaimana Karakter Anak Terbentuk dan Muncul

Sejak Usia Berapa dan Bagaimana Karakter Anak Terbentuk dan Muncul

Munculnya karakter anak perlu dikenali oleh orangtua untuk menentukan cara parenting yang tepat bagi perkembangan buah hati.

Baca Selengkapnya