Murid SD di Palembang dianiaya kepala sekolah dan 3 Guru
Merdeka.com - Perilaku buruk yang dilakukan pendidik kembali terulang di Provinsi Sumatera Selatan. Kali ini, Kepala sekolah dan tiga guru SDN 95 Palembang, diduga menganiaya murid SDN 96 Palembang berinisial Sn (12). Diketahui, kepala sekolah itu berinisial Ks. Sedangkan tiga guru lainnya berinisial Nr, Sd, dan Ib. Tak terima anaknya dianiaya, Lili (34) orang tua korban melapor ke SPKT Polresta Palembang.
Menurut Lili, penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis (24/4) lalu. Saat itu, terjadi perkelahian antara teman korban dan salah satu murid SDN 95 Palembang yang berada di satu kawasan dengan SDN 96, tempat korban sekolah.
Melihat perkelahian itu, Kepala SDN 95 dan tiga guru lain datang. Bukannya melerai, korban Sn malah dianiaya oleh kepala sekolah dan tiga orang guru tersebut. Tragisnya, penganiayaan itu disaksikan oleh murid-murid lain.
"Kepala SDN 95 itu dan tiga guru lain membela muridnya. Sedangkan saya dipukul oleh tiga guru itu termasuk kepala sekolahnya," ujar Sn kepada merdeka.com, Selasa (29/4).
Sebelum diselamatkan kepala sekolahnya, korban disuruh tiarap (di setrap) dan tangan diistirahatkan di tengah lapangan.
"Saya diselamatkan kepala sekolah saya. Saya malu sama teman-teman yang menonton, saya dipukuli," kata dia.
Sementara Lili, orang tua korban mengatakan, ia curiga dengan tingkah laku anaknya sepulang sekolah. Apalagi, di mukanya terdapat luka lebam di bawah mata dan punggung memar. Setelah dipaksa bercerita, akhirnya korban mengaku telah dianiaya kepala sekolah dan guru SDN 95 Palembang.
"Sebagai orang tua, saya tak terima anak saya diperlakukan keji seperti itu. Anak saya masih kecil. Saya ingin pelaku diproses secara hukum," kata Lili.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Djoko Julianto melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Imelda Rachmat mengatakan, pihaknya segera memproses laporan itu.
"Akan langsung ditindaklanjuti. Tentunya kita periksa dan panggil sejumlah saksi termasuk pelapor. Jika terbukti bersalah tentu diproses secara hukum," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaBapak Pangan Indonesia itu mengenang betapa berjasanya sang guru SD.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya