Munadi lobi Indrajaja gaet PT DCL sebagai subkon Adhi Karya
Merdeka.com - Direktur Utama PT M'Sons Capital, Munadi Herlambang, mengakui dia mengenal Direktur PT Dutasari Citra Laras, Machfud Suroso yang disebut-sebut sebagai kantong bisnis terdakwa Anas Urbaningrum. Bahkan, dia mengatakan sempat meminta tolong kepada mantan Direktur Operasional PT Adhi Karya, Indrajaja Manoppol, supaya mau menggaet perusahaan itu menjadi sub-kontraktor.
"Dulunya PT Dutasari sub-kon Adhi Karya. Tapi lama enggak kontak. Pak Machfud meminta saya menghubungi Pak Indrajaja. Katanya mau menjadi sub-kon Adhi Karya. Saya telepon ke Pak Indra," kata Munadi saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Anas Urbanigrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (26/8) dini hari.
Munadi lantas mengontak Indra. Hal itu pun diakui Indra dalam persidangan, dengan menyatakan menerima permintaan itu.
"Munadi pernah ketemu saya di kantor. Dia bilang mau mengajukan PT Dutasari sebagai sub-kon. Saya bilang silakan, ikuti aturan. Dia bilang mohon dibantu," ujar Indra.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaPj Heru Budi disebut cukup cocok memimpin Jakarta ke depan dan dia paham gimana membangun Jakarta,"
Baca SelengkapnyaTimnas Anies-Muhaimin (AMIN) memberikan pendampingan hukum bagi juru bicaranya Indra Charismiadji, yang ditangkap Kejaksaan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum dibunuh, H menganiaya istrinya selama tiga hari karena cemburu.
Baca Selengkapnya“Kami sudah imbau, tapi ketika konser terus diterus kan ya silakan, tetapi kami akan proses,” kata Novli
Baca SelengkapnyaAldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, jika ada pelanggaran dalam pemberian sumbangan tersebut, maka Bawaslu musti menindak dengan tegas.
Baca SelengkapnyaMarihad yang lahir pada 29 Maret 1941 ini sudah memulai bisnis bernama Parna Raya Group yang sudah dirintis sejak tahun 1960-an.
Baca Selengkapnya