Muktamar NU panas, panitia intervensi metode pemilihan Rois Aam
Merdeka.com - Pelaksanaan sidang pleno pertama tentang pembahasan dan penetapan tata-tertib Muktamar NU ke-33 berlangsung panas. Dari jadwal yang ditentukan pembahasan tatib harus mundur 16 jam dari selesainya acara pembukaan pada Sabtu malam (1/8) pukul 22.00 WIB.
Selain itu, hingga pagi ini proses registrasi peserta belum tuntas. Panitia diduga mengintimidasi muktamirin terkait pemberlakuan mekanisme Ahwa. Penjelasan tersebut disampaikan Khotib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah KH Mohamad Baihaqi. Dia mengatakan, para muktamirin saat ini kembali resah.
Setelah panitia mengumumkan penundaan pelaksanaan sidang pleno pertama yang rencananya digelar tadi malam, penundaan kembali terjadi. Sidang pembahasan tatib diperkirakan akan dimulai pukul 14.00 WIB siang nanti. Padahal sesuai jadwal pelaksanaan sidang pembahasan tatib dilaksanakan setelah pembukaan.
"Semua muktamirin resah dan marah. Padahal lokasi penginapan kami dengan tempat sidang lumaya jauh," kata Baihaqi kepada merdeka.com, Minggu (2/8).
Kekesalan sebelumnya juga belum reda, sebab menurut Baihaqi anggotannya sendiri baru mendapat kartu peserta Muktamar dari panitia pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Padahal dia sudah mulai mengantre sejak pukul 16.00 WIB kemarin kepada panitia registrasi di GOR Jombang.
"Apalagi panitia mengabaikan data pribadi peserta yang dikirimkan melalui email. Sebelum datang ke lokasi muktamar, panitia meminta masing-masing muktamirin mengirimkan data melalui email untuk mempersingkat pencetakan kartu peserta. Ternyata sampai di sini email panitia tak bisa diakses," keluhnya.
Masih menurut Baihaqi, yang lebih membuat dirinya dan kaget adalah sikap panitia pendaftaran yang menanyakan kesediaan peserta untuk mengikuti proses pemilihan Rois Aam melalui metode Ahwa.
Peserta yang menyatakan tak setuju akan diulur pengurusan kartu mereka hingga menimbulkan kemarahan muktamirin. Sikap panitia itu baru berhenti ketika sebagian besar calon peserta muktamar ramai-ramai memprotes.
Ketua panitia Muktamar Imam Aziz tak bisa dikonfirmasi mengenai hal ini. Sebelumnya dia menjelaskan penundaan sidang pleno pertama tadi malam murni akibat persoalan teknis. Server computer yang dipergunakan untuk melakukan pendataan peserta berulang kali drop dan harus dimatikan beberapa saat.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Tua di Kulon Progo Ini Pernah Jadi Markas TB Simatupang, Begini Kisahnya
Rumah itu dulunya jadi tempat menyiapkan strategi perang dan tempat latihan militer
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaAkhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku
Diduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaPesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar
Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaTNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut
Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaMomen Ukhti Berparas Imut Pergi Kajian, Tak Disangka Aslinya 'Sangar' Profesinya Polwan Reskrim
Bahkan, dia bukan merupakan sosok sembarangan di ruang lingkup profesinya tersebut.
Baca SelengkapnyaMelihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia
Ada ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.
Baca SelengkapnyaPemilihan Suara Ulang di Kuala Lumpur 9-10 Maret, Rekapitulasi Ditargetkan Rampung Sebelum Hasil Nasional
PSU akan dilakukan sebelum hasil rekapitulasi nasional rampung pada 20 Maret 2024.
Baca Selengkapnya