Muhammadiyah Gorontalo dukung hukuman mati bandar narkoba
Merdeka.com - Tokoh Muhammadiyah Kabupaten Gorontalo Utara, Yost Pomalingo, mendukung upaya pemerintah untuk memberikan hukuman mati bagi bandar maupun pengedar narkoba.
"Saya sangat mendukung hukuman mati bagi bandar maupun pengedar narkoba, sebab dampak negatifnya bagi generasi muda atau siapa saja yang menerima dampaknya," ujar Yost, selaku pimpinan daerah Muhammadiyah Kabupaten Gorontalo Utara, Senin (26/01).
Seperti diberitakan Antara, Yost mengatakan hukuman mati sangat tepat. Alasannya, butuh waktu dan biaya besar bagi pemerintah untuk melakukan rehabilitasi dan pengobatan bagi para korban yang menjadi pecandu narkoba.
"Apalagi jaminan kesembuhan ataupun berhenti total sebagai pecandu tidak bisa dipastikan," ujarnya.
Di Gorontalo sendiri kata dia, godaan menggunakan narkoba tidak hanya di kalangan anak muda saja, baik pelajar maupun mahasiswa namun menjangkau kalangan birokrasi bahkan anggota DPRD.
Pengedar narkoba menjadi pelaku kejahatan yang harus mendapat efek jera, agar generasi bangsa tidak rusak baik fisik maupun mentalnya. "Hukuman yang tepat adalah hukum mati bagi bandar dan pengedar narkoba," ujarnya.
Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Gorontalo Utara, Asri Ode Muisi mengatakan, pihaknya semakin gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan bahaya penggunaan narkotika maupun obat-obat terlarang sejenisnya.
"Target utama sosialisasi di kalangan pelajar, sehingga penyuluhan menjangkau Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh kecamatan," ujarnya.
Bahkan di wilayah perbatasan seperti bagian barat di Kecamatan Tolinggula dan bagian Timur di Kecamatan Atinggola, termasuk di jalur masuk melalui pelabuhan di Kecamatan Anggrek dan Kwandang, penyuluhan bahaya penggunaan narkoba melibatkan pemuda remaja di masing-masing wilayah.
Hal itu dilakukan, agar mereka (pemuda remaja) menjadi agen terhadap antisipasi peredaran narkoba.
"Jika ditemukan indikasi maupun tangkap tangan upaya memasukkan narkoba, maka masyarakat khususnya pemuda remaja bisa segera menangkalnya dan melaporkan ke pihak berwajib," ujar Asri.
Sosialisasi terhadap dampak negatif penggunaan narkoba, juga menjangkau pada pengenalan zat-zat aditif organik yang masuk pada kategori narkotika dan obat-obat terlarang.
"Pengenalan tersebut sangat penting, agar tidak ada yang berani mencoba-coba untuk menggunakannya," kata Asri.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami motif Murtala kembali mengedarkan narkotika jenis sabu karena kebutuhan ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaAktivitas penerbangan Bandara Djalaluddin ditutup sementara pada Selasa (30/4).
Baca SelengkapnyaModus itu terungkap setelah Murtala mencoba mengirimkan paket sabu seberat 110 kilogram satu hari menjelang pemungutan suara atau 13 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca Selengkapnya