Muhammadiyah butuh ulama intelektual jadi ketua umum
Merdeka.com - Menjelang Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar sempat muncul sejumlah isu. Salah satunya adalah adanya intervensi dari pihak luar yang berkepentingan terhadap Muhammadiyah.
Isu itu makin nyaring terdengar sehari menjelang muktamar untuk memilih ketua umum baru. Benarkah ada intervensi dalam pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah.
Berikut ini wawancara Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Universitas Muhammadiyah Makassar, Minggu (2/8):
Apakah ada intervensi politik dari pihak luar?
Ada yang sampaikan ke saya, maka saya sampaikan kemarin ada sayup-sayup itu (intervensi) bagaikan angin sepoi-sepoi basah. Walau saya tak percaya tapi insya Allah peserta muktamar mempunyai ketahanan diri sehingga intervensi dari luar tidak akan mempan. Organisasi besar dengan anggota banyak maka sangat wajar ada parpol yang punya kepentingan atau kelompok kepentingan lain. Bagi warga Muhammadiyah itu biasa.
Siapa yang intervensi?
Kebetulan saya tidak punya posisi di badan intelijen.
Soal ketua Umum PP Muhammadiyah perempuan bagaimana?
Sebenarnya penghormatan perempuan di Muhammadiyah sudah tegas dari awal. Ahmad Dahlan dan istrinya mendirikan ormas perempuan Aisyiyah. Muhammadiyah masih lebih maju lagi, walau ada ormas Aisyiyah tidak perlu masuk sebenarnya walau kita tidak menutup kemungkinan.
Tapi saya khusnuzon soalnya sudah diwakili di Aisyiyah dan ketua umumnya kan ex officio masuk eks PP Muhammadiyah. Itu bisa terjadi kalau di ormas yang tidak membagi kelompok laki-laki dan perempuan tapi di Muhammadiyah sudah ada Aisyiyah.
Kriteria ketua umum PP Muhammadiyah itu diperlukan tokoh intelektual atau ulama?
Sebenarnya sudah ada kriteria baku di Muhammadiyah yang tidak tertulis. Jelas, Muhammadiyah adalah organ keagamaan keislaman maka perlu orang yang paham Islam, paham sumber-sumbernya, bisa baca Alquran. Tapi karena Muhammadiyah organisasi modern maka perlu bisa membaca ayat kauniyah seperti ekonomi, politik. Ini yang dimaksudkan Ahmad Dahlan dulu ulama intelektual.
Kedua harus memiliki independensi yang kuat, manusia merdeka. Ketiga, karena organisasi besar, amal besar adalah yang mempunyai skill manajerial. Keempat, karena Muhammadiyah gerakan maka harus bisa menggerakkan. Kelima harus bisa berkomunikasi karena kader muhammadiyah majemuk.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhammadiyah: Jangan Seret Masyarakat ke Arus Politik Konfrontatif
Masyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaSambut Ramadan, Tokoh Agama Ajak Elite Politik Perbaiki Hubungan Usai Pemilu 2024
Setelah sempat merenggang karena perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji
Mahfuddin menjelaskan, Indra tetap dikenakan wajib lapor secara berkala kepada pihak Kejaksaan.
Baca SelengkapnyaSilaturahmi ke 18 Pesantren di Medan, Mahfud: Berpolitik adalah Satu Tugas Mulia
Kedatangan Mahfud disambut langsung oleh Pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar Kota Medan, Syech Ali Akbar Marbun.
Baca SelengkapnyaNU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima
NU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaKetua MA Ingatkan Warga Peradilan Jaga Netralitas di Pemilu 2024
Syarifuddin menyebut, para pejabat MA juga saling mengingatkan untuk menjaga netralitas.
Baca Selengkapnya'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'
Para elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca Selengkapnya