Motor dinas Pemkot Mataram dipakai buat mencuri di Lombok Barat
Merdeka.com - Seorang pencuri berinisial RR (18 tahun) disergap warga karena diduga akan melancarkan aksinya di Perumahan Lingkar Asri, Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Di tempat kejadian perkara, pencoleng itu kedapatan menggunakan kendaraan dinas Pemerintah Kota Mataram, berupa sebuah sepeda motor bernomor polisi DR 4651 AK.
RR lantas diserahkan kepada Kepolisian Sektor Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Kendaraan pelat merah itu saat ini masih menjadi barang bukti dan disita di Kepolisian Sektor Labuapi.
Mengenai keterkaitan penggunaan kendaraan dinas dengan tindak pidana, Sekretaris Daerah Kota Mataram, HL Makmur Said, menyatakan bakal menelusuri hal itu.
"Kami segera melakukan pengecekan terhadap kendaraan dinas dengan nomor polisi DR 4651 AK. Sebab, kita tidak bisa langsung mengklaim jika itu sepeda motor dinas itu milik pemerintah kota," kata Makmur kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (27/6).
Pemeriksaan kendaraan itu penting dilakukan karena kuat dugaan nomor polisi itu bisa saja diganti. Meski demikian, Makmur mengakui jika seri AK di pelat nomor itu merupakan kode kendaraan dinas Pemerintah Kota Mataram.
Menurut Makmur, jika kendaraan dinas itu terbukti memang milik Pemerintah Kota Mataram, dia bakal mengusut siapa pengguna kendaraan itu.
"Kita perlu tahu apakah yang membawa kendaraan dinas ini pegawai negeri sipil (PNS) atau tidak. Atau motornya dipinjamkan, atau sengaja meminjamkan untuk aksi tersebut, kita harus tahu semua," ucap Makmur.
Makmur mengatakan, dalam hal ini tentu banyak hal harus diklarifikasi supaya sanksi akan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil bersangkutan tidak menyalahi aturan. Landasan sanksi, mereka mengacu kepada PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
"Kalau PNS ini terbukti menyuruh menggunakan kendaraan dinas untuk kegiatan aksi pencurian, sanksinya tentu akan sangat berat. Tapi, saat ini kita tidak bisa berandai-anadai karena belum ada bukti kuat. Dan kami segera melakukan penelusuran," tutup Makmur.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesal Motor Sering Digadaikan Diam-Diam, Ayah di Palembang Penjarakan Anak Kandung
Kesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaBenarkah Pemerintah akan Naikkan Pajak Sepeda Motor? Begini Penjelasan Jubir Menko Luhut
Rencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca SelengkapnyaBelum Genap Sehari Pencuri Ini Kembalikan Motor yang Dicuri, Aksinya Malah Bikin Bingung
Pencuri sepeda motor di Tangerang Selatan, Banten berhasil membuat korbannya bingung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat Diimbau Tak Mudik Menggunakan Sepeda Motor karena Sumbang Kecelakaan Tertinggi
Kecelakaan tertinggi dialami oleh penggunaan sepeda motor yakni 77,67 persen.
Baca SelengkapnyaMenhub Minta Warga Tak Mudik Naik Motor: Penyebab 70 Persen Kecelakaan
Menteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaAksi Berani Emak-Emak di Depok, Tak Gentar Ditodong Senpi 3 Kali saat Pergoki Maling Motornya
Ibu-ibu di Depok tak gentar ditodong senjata api oleh kawanan pencuri motor (ranmor).
Baca SelengkapnyaTak Kapok, Residivis Kambuh Lagi Curi Belasan Sepeda Motor di Jakut
Pelaku baru bebas tahun 2021 kasus yang sama yakni pencurian kendaraan bermotor
Baca SelengkapnyaWanita Diseret Motor Ratusan Meter di Bekasi Ternyata Korban Curanmor, Begini Kronologinya
Namun saat itu korban lupa mencabut kunci sepeda motor dari kontaknya.
Baca SelengkapnyaAngka Kecelakaan Tinggi, Polisi Minta Masyarakat Tak Mudik Pakai Motor
Polisi menyampaikan, tidak ada larangan mudik menggunakan sepeda motor. Namun, sebaiknya dihindari.
Baca Selengkapnya