Momen Mahfud MD Menginap di Ponpes Nurul Qarnain Jember
Mahfud mengatakan, dirinya merindukan suasana pondok pesantren.
Mahfud pernah menjadi santri saat kelas 5 SD.
Momen Mahfud MD Menginap di Ponpes Nurul Qarnain Jember
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menginap di Ponpes Nurul Qarnain, Desa Balet Baru, Kecamatan Sukowono, Jember, Jawa Timur (Jatim), Kamis (28/12).
Mahfud mengatakan, dirinya merindukan suasana pondok pesantren. Mahfud pernah menjadi santri saat kelas 5 SD.
Saat itu, dia menjadi santri di Ponpes Somber Lagah di Desa Tegangser Laok, Madura, Jatim.
"Iya, tadi malam saya menginap di sini, di kamar ini, menikmati dan mensyukuri hidup sebagai santri," kata Mahfud melalui Instagram @mohmahfudmd, Jumat (29/12).
Selama menginap di Ponpes Nurul Qarnain, Mahfud mengaku mendapatkan kenikmatan luar biasa. Salah satunya, bisa berbincang dengan kiai dan pengasuh Ponpes Nurul Qarnain.
"Alhamdulillah, tadi malam dari sejak magrib sampai subuh tadi, saya mendapatkan kenikmatan luar biasa. Bisa jumpa dan ngobrol banyak dengan sahabat-sahabat para kiai dan pengasuh ponpes Nurul Qarnain, Jember," ujarnya.
"Dan, yang teristimewa, bisa merasakan kembali sekaligus bernostalgia dengan suasana pondok yang pernah saya alami puluhan tahun lampau," imbuhnya.
Isi Dialog Interaktif
Kedatangan Mahfud MD di Ponpes Nurul Qarnain disambut hangat warga ponpes dan warga sekitar Kecamatan Sukowono.
Ada juga relawan Mahfud MD di Jember yang ikut meramaikan kedatangan pasangan calon dari Ganjar Pranowo itu.
Selawat hingga musik Hadrah menyambut hadirnya pria kelahiran Sampang, Madura, tersebut.
Gemuruh selawat Thola'al Badru mengiringi langkah Mahfud MD bertemu dengan Pengasuh Ponpes Nurul Qarnain KH Yazid Karimullah yang juga merupakan sahabat lamanya.
Sebelum menginap, Mahfud MD mengisi kegiatan dialog interaktif bersama Alumni PP Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo serta alumni dan dosen PP Nurul Qarnain.
Dalam dialog ini, mantan Menteri Pertahanan tersebut mendengarkan banyak keluhan yang disampaikan warga ponpes maupun masyarakat setempat. Mulai persoalan ketersediaan pupuk dan harganya hingga guru honorer atau swasta.
"Banyak keluhan yang disampaikan tadi, tentang masalah guru honorer, guru swasta yang tidak seimbang pembagian sertifikat maupun pengangkatan melalui PPPK antara guru dari Kemenag dan Kemendikbud belum seimbang. Persoalan ini saya catat,"
ujarnya.
merdeka.com
Mahfud mengatakan, dirinya bersama Ganjar Pranowo berkomitmen untuk menjalankan program pangan terjamin, terjaga, terjangkau, dan terdiversifikasi. Termasuk menanggulangi kelangkaan dan melambungnya harga pupuk.
"Kemudian, kelangkaan pupuk, padahal kita menuju negara pertanian yang punya ketahanan, kedaulatan, dan kemandirian. Itu konsep pangan kita yang bertumpu pada pertanian. (Ketersediaan) Pupuknya juga harus kuat ya," ucapnya.
Selain itu, Mahfud juga menanggapi tentang minimnya upah guru, khususnya guru ngaji di kampung-kampung.
Karena itu, Ganjar-Mahfud berkomitmen membuat guru dan dosen sejahtera, berkualitas, dan kompeten sejajar dengan negara maju. Pendapatan guru dan dosen harus meningkat dan harus sejahtera melalui penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.
"Saya menangkap banyak aspirasi dari alumni pondok pesantren, banyak dari guru, kaum difabel. (Program) sudah ada semua. Di bidang pertanian sudah kami programkan. Soal buruh juga kami programkan," ujar Mahfud.