Moeldoko: RS dan Tenaga Medis Kewalahan, Gelombang Kedua Covid-19 Tak Bisa Terelakkan
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia tak dapat terelakkan. Pasalnya, kasus Covid-19 di tanah air melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir.
"Dalam waktu singkat jumlah penderita Covid-19 meningkat yang sangat pesat. Rumah sakit dan tenaga medis menjadi kewalahan, gelombang kedua pandemi tidak bisa terelakkan," kata Moeldoko dikutip dari akun instagram pribadinya @dr_moeldoko, Jumat (25/6).
Menurut dia, pemerintah bertindak cepat dan sigap menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Mulai dari, menambah fasilitas kesehatan, memberikan pengobatan terbaik, dan meningkatkan jumlah vaksinasi virus corona menjadi 1 juta suntikan per hari.
"Pemerintah tidak kenal lelah dalam melakukan kegiatan testing, tracing, dan juga treatment," ujarnya.
Kendati begitu, Moeldoko menekankan bahwa pemerintah tak bisa bekerja sendiri dalam menangani pandemi Covid-19. Dia menuturkan perlu kerja sama dari semua elemen masyarakat agar Indonesia terbebas dari virus corona.
"Justru yang sangat kuat diinginkan adalah dukungan kuat seluruh elemen masyarakat. Kenapa demikian? Agar negeri kita tercinta segera terbebas dari pandemi yang tidak berkesudahan," tutur Moeldoko.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak pasca libur Lebaran 2021. Pemerintah melaporkan terdapat 20.574 kasus baru virus corona (Covid-19) di Indonesia, Kamis (24/6/2021).
Dengan adanya penambahan kasus tersebut, total kasus virus corona di tanah air mencapai 2.053.995. Penambahan kasus baru itu didapat dari pemeriksaan terhadap 136.896 spesimen dalam 24 jam terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penambahan kasus positif tertinggi ditemukann di DKI Jakarta sebanyak 7.505. Kemudian, Jawa Tengah menyumbang 4.384 kasus baru Covid-19.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnya