Modus Baru, Kokain Rp 10 M Dicampur Resin Diselundupkan WNA Peru ke Bali
Merdeka.com - Para pelaku kejahatan narkoba tak pernah kehilangan akal untuk menyelundupkan narkotika ke negara lain agar lolos dari pantauan petugas.
Tertangkapnya pelaku berinisial JRAG (44) Warga Negara Asing (WNA) asal Peru oleh petugas Bea Cukai Ngurah Rai, Bali, pada Kamis (6/12) lalu sekitar pukul 16.00 Wita, di Terminal Kedatang Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan menggunakan Pesawat Emirates Airlines EK450 dengan rute Dubai-Denpasar, mengungkap modus baru yang pertama kali terjadi di Indonesia.
Pelaku JRAG mencampurkannya narkoba jenis kokain dengan bahan kimia resin. Sehinga menyerupai sebuah koper dan saat disentuh sangat keyal dan terlihat seperti jajanan dodol.
Untung Basuki, selaku Kepala Kantor Bea Cukai DJBC Bali, NTB dan NTT memamparkan modus penyelundupan narkoba jenis kokain tersebut. Dia menceritakan, pelaku membawa koper yang di dalamnya juga ada koper (Kokain) yang sudah di campur dengan bahan resin.
Bea Cukai Ngurah Rai Ungkap Modus Baru Kokain yang Dicampur Resin ©2018 Merdeka.com/Moh Kadafi
"Itu sudah dicampur dengan resin sehingga terlihat seperti koper. Sehingga kita agak kesulitan. Tapi kebetulan kita sudah punya bahan laboratorium dan kita melakukan uji dengan bahan kimia tertentu dan ternyata setelah kita campur dengan bahan kimia tertentu terurai kokain tersebut," ucapnya, di Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (13/12).
Saat terurai kokain tersebut sebanyak 4.740 gram bruto atau bila dinettokan seberat 4.080 gram netto dengan nilai Rp 10.200.000.000,00 atau Rp 10 miliar lebih.
Menurut Untung Basuki, jenis kokain tersebut lebih mahal. Kemudian, modus tersebut pertama kali dilakukan di Indonesia. Tetapi modus seperti ini juga pernah dilakukan di Shanghai Cina pada tahun 2017.
Untung Basuki juga menjelaskan, bahwa awalnya kesulitan mengungkap modus tersebut. Karena saat dianalisa image di Terminal kedatangan Internasional pihaknya hanya menduga narkotika. Namun saat diuji di laboratrium baru diketahui setelah terurai.
"Kita melakukan penelitian karena cukup sulit karena bentuknya di klamufasekan dengan bentukan koper. kita lihat tadi seperti lapisan koper, karena kita memiliki laboratorium di Ngurah Rai dan kita melakukan uji dan ternyata betul, begitu kita larutkan dalam bahan kimia tertentu, kita mendapatkan narkotika jenis kokain," paparnya.
"Hal itu modus baru, di Indonesia ini baru pertama kali dan di Sanghai Cina (2017) itu pernah. Tapi kalau di Indonesia ini baru pertama kalinya namun ini sudah menjadi perhatian kami," ujar Untung Basuki.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bakso ini berisi potongan penuh buah-buahan. Segar, gurih dan unik. Wajib dicoba.
Baca SelengkapnyaSelanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Es tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaKeberadaan pabrik tersebut dapat mengurangi impor bahan baku pembuatan pupuk.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnya