Mobil pelat merah dilarang lewat Jalan Diponegoro

Merdeka.com - Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih terjadi di Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, Kamis (29/3). Aksi tersebut dilakukan oleh mahasiswa UKI dan YAI.

Kendaraan yang melintas di jalan itu untuk sementara dialihkan. Bahkan, polisi secara khusus meminta agar pengendara berpelat merah tidak melintas.

"Kendaraan dinas kami alihkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dari arah Diponegoro kami alihkan ke Menteng dan dari Megaria kami alihkan ke Tugu Tani," kata Kapolsek Senen Kompol Imam Zebua, Kamis (29/3).

Imam menegaskan, saat ini ia masih mengawal jalannya aksi unjuk rasa. "Apabila sampai malam belum usai, ada tahapannya dalam pembubaran," tegas dia.

Sebelumnya, dalam aksinya ini para mahasiswa membakar ban di Jalan Diponegoro. Pembakaran dilakukan tepat di depan kampus UKI. Ada juga di depan gerbang YAI.

Akibat aksi bakar ban itu, arus lalu lintas di Jalan Diponegoro menuju Jalan Salemba macet total. Hanya satu lajur yang bisa digunakan untuk melintas, yakni lajur paling kiri yang dibatas oleh beton pembatas jalan.

Tidak ada polisi antihuru-hara di sekitar lokasi. Belasan polisi hanya mengatur lalu lintas dan mengalihkan arus kendaraan di jalan-jalan kecil di sebelah kanan-kiri Jalan Diponegoro.

Sementara itu, puluhan mahasiswa dari kedua kampus masih terus berorasi dan bernyanyi menentang rencana kenaikan harga BBM.