Misteri pembunuhan sadis 2 mahasiswi cantik di Jakarta
Merdeka.com - Nasib nahas mengakhiri hidup dua mahasiswi di ibu kota. Keduanya meregang nyawa dengan cara mengenaskan.
Yang pertama yakni, Tri Ari Yani Puspo Arum, remaja 22 tahun mahasiswi Universitas Esa Unggul ini ditemukan lemah tak berdaya dalam kamar mandi di indekosnya wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/1) sekitar pukul 10.00 Wib.
Saat ditemukan, sekujur tubuh Arum, begitu ia disapa penuh dengan luka. Yang lebih mengenaskan lagi, terdapat luka tusuk di bagian leher Mahasiswi jurusan Teknik itu.
Arum sempat dilarikan ke RS Siloam, sayang nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Kuat dugaan, Arum menjadi korban pembunuhan.
"Diduga korban pembunuhan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.
Belum kasus pembunuhan Arum terungkap, keesokkan harinya sesosok jasad perempuan kembali ditemukan di Cipayung, Jakarta Timur.
Diketahui jasad nahas tersebut bernama Murniati, kelahiran Jakarta, 10 Agustus 1996. Ditemukan penuh luka di tubuh Murniati, yakni luka lebam di pelipis kiri bekas benturan, luka robek di bibir kanan dan luka diduga bekas bekapan bantal.
Kapolsek Cipayung Kompol Dedi Wahyudi mengungkapkan korban pertama kali ditemukan oleh Ibu Pong yang merupakan ibu kandung korban.
"Satu orang dibawa ke RS Polri (visum). Itu kejadian di dalam rumah, di rumah itu dia sama ibunya. Tp ibunya lagi nggak pulang saat itu. Barang-barang enggak ada yang hilang, kita masih selidiki pelakunya," ujar Dedi saat dihubungi.
Dedi menjelaskan peristiwa berawal saat Nelawati, tetangga korban mendengar kegaduhan di rumah Murniati. "Saksi mendengar suara gaduh dan memberitahu suaminya, Paul Andra," jelas Dedi.
Kegaduhan yang dimaksud, lanjut Dedi, yakni saksi mendengar ada suara teriakan dan benturan ke tembok. "Terdengar suara gaduh dan benturan di tembok dan suara seseorang 'silakan ambil apa saja yang ada'," ungkap Dedi seraya menirukan ucapan saksi.
Masih menurut saksi, tambah Dedi, kegaduhan juga terdengar di pintu belakang rumah korban. "Paul mendengarkan suara dari pintu belakang dan menghubungi temannya karena yang bersangkutan tidak berani keluar rumah," tuturnya.
"Setelah temanya datang kemudian memberitahukan ke warga sekitar, kemudian datang Ibu Pong atau orang tua korban dan membuka pintu yang terkunci dari dalam melihat ke kamar korban sudah dalam keadaan telentang meninggal dunia," papar Dedi.
Kini, polisi masih terus mengungkap misteri kematian keduanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut tiga sosok menantu para Jenderal aktif di Polri dan suaminya sama-sama perwira Polisi.
Baca SelengkapnyaPembunuh mahasiswi cantik di Sukmajaya, Depok Argi (20) diketahui melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengacara dan keluarga menemukan banyak kejanggalan dalam kasus kematin santri AH.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaJenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaPolisi Tak Tahan Sopir Primajasa, Berstatus Saksi Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta Cikampek
Baca Selengkapnya