Misteri air keras terungkap tiga hari lagi
Merdeka.com - Polisi belum bisa memastikan apakah air yang mengenai polisi dan jurnalis saat melakukan tugas mengamankan dan meliput aksi unjuk rasa menentang kenaikan BBM di depan Gedung DPR beberapa hari lalu adalah air raksa atau air keras.
"Cairan masih diselidiki dan masih berjalan. Benda-benda yang terkena kami kirim ke lab, cuma secara spesifik zat kimia ini belum diketahui mungkin tiga hari baru bisa," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, Senin (2/4).
Ada banyak jurnalis yang terkena cairan berbahaya diantaranya adalah wartawan antv Hartono dan Ananto Handoyo, kameraman Jak TV. Dari pihak kepolisian juga ada yang jadi korban Aiptu Sujono, Staf Humas Polda Metro Jaya.
Peristiwa nahas itu terjadi saat ada bentrok antara kepolisian dengan demonstran menentang kenaikan harga BBM. Bentrok itu pecah pada malam hari, 30 Maret 2012.
"Ini merupakan cara unjuk rasa yang sangat tidak dibenarkan. Barang barang yang digunakan mengancam masyarakat dan sebaiknya jangan digunakan," ujar Boy.
Polisi sendiri akan mengusut tuntas perisitiwa ini. "Kami akan melakukan langkah hukum secara profesional," tegas dia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sambutan itu disampaikan Airlangga kepada Mardiono yang menghadiri acara halalbihalal digelar Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaAhmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya