Miris, ada puskesmas di Gorontalo Utara tak punya dokter
Merdeka.com - Kabupaten Gorontalo Utara mengalami kekurangan tenaga dokter. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dr Wardana Harun mengatakan, pemerintah daerah sudah mengajukan permohonan bantuan tenaga dokter ke pemerintah provinsi dan Kementerian Kesehatan, namun hingga kini belum terealisasi.
Dari 15 puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan, Gorontalo Utara hanya memiliki 19 tenaga dokter umum. Bahkan 1 puskesmas di Kecamatan Gentuma Raya, hingga kini tidak memiliki dokter dan puskesmas di Kecamatan Anggrek terancam tidak memiliki dokter karena dokter yang ditempatkan akan melanjutkan pendidikannya.
"Idealnya minimal ada 35 dokter di 15 puskesmas, atau setiap puskesmas memiliki 3 orang dokter untuk layanan rawat jalan dan rawat inap," katanya dilansir Antara, Senin (27/6).
Sejauh ini, kata dia, pemerintah daerah sudah berupaya menaikkan insentif tenaga dokter, khususnya dokter tidak tetap. Namun belum berhasil meningkatkan jumlah dokter yang ada.
Dia mengaku, terus berupaya meningkatkan jumlah tenaga dokter untuk optimalisasi layanan yang menjadi urusan wajib tersebut.
Saat ini, honor dokter pegawai tidak tetap (PTT) di kabupaten ini untuk wilayah terpencil Rp 7 juta dan sangat terpencil Rp 9 juta.
Pemerintah daerah berupaya akan meningkatkan honor tersebut minimal Rp 40 juta per bulan, dengan harapan jumlah tenaga dokter akan bertambah.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaPekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaDokter Lo tutup usia pada Selasa (9/1) di RS Kasih Ibu, Solo.
Baca SelengkapnyaTim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca Selengkapnya