Michael Titus stres sebelum hadapi eksekusi mati di Nusakambangan
Merdeka.com - Michael Titus Igweh mengalami stres berat sebelum dieksekusi mati di Nusakambangan. Hal itu disampaikan oleh pengacara Titus, Sitor Situmorang.
"Ketika itu kondisinya fisiknya baik, tetapi dia stres. Pandangannya sering kosong," ujar Sitor di Rumah Duka Bandengan, seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/7).
Menurut dia, hal itu terjadi karena sampai akhir hayatnya Michael Titus merasa dirinya tidak bersalah atas kasus kepemilikan narkoba yang menjeratnya.
Kenyataan tersebut diperparah tidak adanya keluarga inti yang menemani Michael sebelum melaksanakan hukuman mati karena memang keluarga serta pengacara baru mengetahui warga Nigeria itu akan ditembak mati tiga hari sebelum eksekusi digelar.
Ketika itu, istrinya, Felicia, yang berkewarganegaraan Indonesia, masih berada di Nigeria untuk mengurus bisnis pakaian suaminya.
"Istrinya tiba di Indonesia pada hari Kamis (28/7), dan sebelum sampai ke Cilacap, Michael sudah dieksekusi," kata Sitor.
Adapun saudara terdekat yang menemani Michael, selain pengacara, adalah iparnya Nila, yang menunggu di luar hingga ambulans beranjak dari pulau.
Namun, berdasarkan penuturan Nila, tidak ada informasi apapun dari pemerintah tentang mobil mana yang membawa jenazah iparnya.
"Saya harus mencari informasi sendiri ambulans mana yang membawa Michael," tutur Mila.
Adapun Michael Titus Igweh adalah salah satu dari empat terpidana mati yang dieksekusi hari Jumat (29/7) dini hari bersama Freddy Budiman (WNI), Seck Osmani (Senegal) dan Humprey Eijeke (Nigeria).
Sehabis dieksekusi, Michael dibawa ke Jakarta dan disemayamkan di Rumah Duka Bandengan, Jakarta Utara. Pria dengan empat anak tersebut kemudian akan dibawa kembali Nigeria untuk dimakamkan pada Minggu (31/7).
Sementara itu, jenazah Freddy dibawa ke Surabaya, Humprey dikremasi di Banyumas, Jawa Tengah, dan Seck Osmane dikembalikan ke negaranya setelah disemayamkan terlebih dahulu di RS Carolus, Jakarta.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesal Diselingkuhi, Istri di Musi Banyuasin Potong Kemaluan Suami saat Tidur
Peristiwa itu terjadi saat korban tidur pulas di rumahnya di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (23/2) dini hari.
Baca SelengkapnyaTragis, Seorang Nenek Tewas Terjebak Kobaran Api yang Melahap Rumahnya
Jasad nenek Katinam ditemukan di lantai 2 rumah dilahap api.
Baca SelengkapnyaTragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tragis! Balita di Tangerang Meninggal Usai Tangannya Dipatuk Kobra Saat Bermain di Rumahnya
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong
Baca SelengkapnyaTragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaRemaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding
Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaHasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaTerima Dukungan dari Nelayan, Prabowo Cerita Pernah Berenang ke Nusakambangan
Mantan Danjen Kopassus ini lalu cerita bahwa dulu sering mengunjungi Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaTerduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca Selengkapnya