Meski Dikepung Asap Pekat, Murid SD dan TK Palangka Raya Tetap Sekolah
Merdeka.com - Kota Palangka Raya dikepung pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah setempat belum meliburkan kegiatan belajar mengajar murid TK dan SD.
Kabut asap di ibu kota provinsi Kalimantan Tengah itu semakin pekat pagi tadi. Orangtua mengkhawatirkan kondisi kesehatan putra putri mereka yang setiap hari menghirup kabut asap sejak Juni 2019.
"Kabut asap semakin pekat. Di Palangka Raya, murid TK dan SD, cuma jam belajar saja diundur. Termasuk dua anak saya. Seharusnya, libur saja dulu," kata warga Palangka Raya, Anang (40), kepada merdeka.com, Kamis (12/9).
Anang menerangkan, jam belajar normal murid di kedua tingkatan itu masuk sekolah pukul 06.30 WIB. Namun dampak akibat kabut asap, aktivitas belajar mengajar diundur 1 jam.
"Sekarang jam belajar diundur jam 07.30. Tapi percuma saja diundur, karena memang kabut asap semakin pekat. Sebagai orangtua, saya minta anak TK dan SD sementara diliburkan aja dulu," ujar Anang.
"Kasihan anak-anak, paru-parunya masih rawan. Kabut asap ini merata di Palangka Raya. Apalagi di (kabupaten) Sampit, kabut asapnya sudah sangat parah," tambah Anang.
Dia menyayangkan, pemerintah seolah tidak memahami kekhawatiran masyarakat akibat kabut asap.
Warga Palangka Raya lainnya, Menteng (38) mengutarakan hal sama. Setiap pagi, dia membersihkan motor yang parkir di rumah dari debu pekat.
"Iya itu, karena ada debu arang bakar-bakar nempel di motor, di teras rumah. Belum lagi kalau malam, aroma udara seperti pohon terbakar," kata Menteng.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaKisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTerpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaMata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaLarang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang
Selain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaTerbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaJelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah
Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca Selengkapnya