Menyelam 12 jam, Tim SAR belum temukan black box AirAsia
Merdeka.com - Sinyal keberadaan black box pesawat AirAsia QZ8501 terdeteksi kuat di tiga kapal yang berada tidak jauh dari lokasi penemuan ekor pesawat. Tiga kapal yang berhasil menemukan sinyal black box pesawat AirAsia, yakni kapal Baruna Jaya, Java Interior dan Kapal GeoSurvey. Sebab itu, tim penyelam kembali dikerahkan.
Namun, setelah melakukan penyelaman selama 12 jam keberadaan black box masih belum ditemukan. "Jam 12.00 masih menyelam tapi tidak ada hasil. Alat dapat menerima sinyal ping, tapi penyelam nggak dapat (black box)," kata Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Minggu (11/1).
Supriyadi menjelaskan, penyebab belum ditemukannya black box masih dikarenakan gelombang laut yang tinggi dan arus yang mencapai 5-8 knot.
"Jarak pandang hanya satu meter. Meraba-raba nggak ketemu yang kita pikir selama ini ping berjarak satu kilometer. Pukul 13.00 WIB berhenti menyelam setelah menyelam sejak pukul 01.00 WIB," katanya.
Diketahui, suara ping yang ditangkap kapal Baruna Jaya sudah terdengar jelas dengan indikasi objek yang panjangnya 12 x 4 x 2,5 meter. Diperkirakan keberadaan black box berada di dalam body pesawat maskapai Malaysia itu.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaDi pesawat Boeing 777 ada sebuah sistem yang dinamakan Pilot Response Challenge atau Crew Alertness Monitor
Baca SelengkapnyaPesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca SelengkapnyaPesawat penumpang ini diduga terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat patroli laut pada Selasa (2/1) sore.
Baca SelengkapnyaMengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca Selengkapnya