Menteri Yohana minta hak pendidikan 7 pembunuh Yuyun tetap diberikan
Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengungkapkan, tujuh dari 12 tersangka pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun, siswi SMP Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang dituntut 10 tahun penjara akan mendapatkan perlakuan khusus. Meski dalam lapas anak, segala kebutuhan mereka tetap dipenuhi.
"Hak-hak mereka untuk bersekolah, bermain dan mengeluarkan kreatifitas tetap ada. Ini berhadapan dengan prinsip hak anak-anak. Jadi tetap diperhatikan walaupun membuat perlakuan yang sudah di luar batas anak-anak. Namun itu sesuai UU yang ada dan sesuai konvensi hak anak," kata Yohana di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Jakarta Pusat, Rabu (4/5).
Yohana memberikan saran kepada aparat penegak hukum untuk bekwrja maksimal. Utamanya dalam memutuskan perkara seperti Yuyun.
"Sekadar masukan, aparat penegak hukum kita yang belum bekerja secara maksimal, pihak kepolisian, kejaksaan dan juga pengadilan yang belum memutuskan hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku-pelaku," ujar Yohana.
Yohana mencontohkan, dalam kasus lain pelaku kekerasan seksual hanya dikenakan hukuman ringan. Keputusan hakim hanya 1 tahun 4 bulan penjara.
"Jika dilihat UU PPA dikenakan penjara 15 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar," kata Yohana.
Tak hanya itu, dari keterangan Polres yang didatanginya, kebanyakan mengatakan kasus Kekerasan seksual hanya diselesaikan secara adat, atau itu masuk dalam urusan keluarga bukan ranah hukum.
Untuk itu kata Yohana, dari kementerian akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada penegak hukum agar mereka mendapat sertifikat tentang perlindungan perempuan dan anak. Sehingga penegakan hukum ini bisa diangkat setinggi mungkin.
"Kita di Indonesia walaupun muncul UU, yang harus ditegakkan di negara ini, tapi tetap kalau penegak hukum belum bekerja maksimal, itu sama saja," tandas Yohana.
Sebelumnya, tujuh dari 12 tersangka pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun, siswi SMP Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, dituntut 10 tahun penjara. Tujuh tersangka tercatat masih pelajar aktif.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yasau berulang tahun yang ke 50 tahun tepatnya 2 Maret 2024 yang diprakarsai pada tahun 1974 oleh Kepala Staf Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaMomen haru Umi Pipik lepas Bilal Ataya sekolah ke Yaman. Bilal akan menempuh pendidikan selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaRatusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMeskipun latar belakang pendidikan sebelumnya berbeda, pasutri ini memilih kuliah magister pada jurusan yang sama
Baca Selengkapnyakegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca Selengkapnya