Menteri Yohana Ajak Menpora & Mendikbud Selesaikan Polemik PB Djarum-KPAI
Merdeka.com - Polemik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Djarum Foundation terkait dugaan eksploitasi anak berujung dihentikannya proses audisi atlet bulutangkis mulai tahun depan. Hal tersebut membuat para orang tua dan beberapa pihak menyayangkan hal tersebut.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise akan berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek serta Menteri Agama Lukman Hakim untuk mencari jalan keluar.
"Terpaksa, bukan terpaksa memang kalau harus dihentikan kita harus koordinasi dengan Menteri Pendidikan, kira-kira dengan cara apa sehingga anak-anak ini tetap mendapatkan hak-hak mereka. Tetap harus, termasuk Kementerian Agama, Kemenpora," kata Yohana di Kantornya, Jalan Merdeka Barat, Senin (9/9).
Menurutnya, ada dua peraturan yang dilanggar, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.
Dalam Pasal 35 Ayat (1) huruf c Peraturan tersebut, pengendalian promosi produk tembakau dilakukan dengan tidak menggunakan logo dan/atau merek produk tembakau pada suatu kegiatan lembaga dan/atau perorangan.
Sedangkan Pasal 37 berbunyi sponsor industri rokok hanya dapat dilakukan dengan tidak menggunakan nama merek dagang dan logo produk tembakau termasuk citra merek produk tembakau.
"Ini sudah melanggar hak anak dan kami pemerintah tetap tegas. Tetap melanggar undang-undang yang berlaku dan melanggar hak anak, termasuk Undang-Undang Kesehatan. Ada dua undang-undang di balik itu dan mereka harus tunduk dengan undang-undang berlaku. Jangan sampai memperalat anak-anak untuk bisnis," kata Yohana.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Adakah Unsur Eksploitasi Anak dalam Audisi Bulutangkis PB Djarum? Klik disini
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Petugas Damkar Jaktim yang Cabuli Anak Kandungnya Ditetapkan Tersangka
Pelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak Muda Jepara Menggebrak dengan Puisi Wiji Thukul, Ganjar Pranowo Terpukau!
Untuk kalangan muda, menurutnya, memang harus mendapat perhatian dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaKejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan
Empat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca SelengkapnyaPengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaSegera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi
Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaPolisi Kirim Berkas Tersangka Kasus Pembunuhan Dante Anak Tamara ke Jaksa
Berkas tersebut telah dikirim polisi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerbaju Tahanan, Pembunuh Anak Tamara Diam dan Tertunduk
Kurang lebih tiga menit ditampilkan ke publik, YA dengan ekspresi datarnya hanya menunduk.
Baca Selengkapnya