Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Lukman imbau santri belajar agama disertai logika dan nalar

Menteri Lukman imbau santri belajar agama disertai logika dan nalar Menag Lukman Hakim Saifudin. ©2018 Merdeka.com/Moh Kadafi

Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap agar para santri-santri yang ada di berbagai daerah di Indonesia bisa menyeimbangkan pembacaan teks dengan nalar maupun logika dalam beragama. Harapan dari Menag ini disampaikan saat Halaqah Santri Nusantara di Gedung Multi Purpose Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Rabu (28/3).

"Menjaga kebangsaan adalah prioritas kita sebagai santri. Santri diharapkan bisa mengusung moderasi Islami. Moderasi memiliki makna lawan dari ekstrim. Ekstrim itu sesuatu yang berlebihan. Belakangan ini kita menemukan adanya paham-paham keagamaan terutama Islam yang ekstrim. Berlebihan," ujar Menag.

Menag mengharapkan, para santri belajar memahami Islam berdasarkan rujukan yaitu kitab suci Alquran. Selain itu, dia menambahkan, belajar juga dari kisah-kisah para Nabi dan Rasul yang diturunkan oleh Allah SWT.

Karena tidak mengalami masa-masa diturunkannnya Alquran dan mengenal langsung Nabi maupun Rasul, maka santri pun belajar dengan membaca teks-teks yang ada.

"Kita belajar kisah mereka dari teks. Di sinilah problem yang dihadapi. Kita menemui saudara-saudara kita yang ekstrem memahami teks itu. Konservatif dan mendewakan teks. Mengabaikan akal dan nalar. Sedangkan di sisi lain ada pula saudara-saudara kita yang mengabaikan teks tetapi sangat mendewakan nalar dan akal," urai politisi PPP ini.

Lukman menyampaikan agar para santri bisa menjaga keseimbangan dalam memahami teks agama dengan konteks, nalar dan akal. Sebab benturan di antara sejumlah pendekatan itu telah berkontribusi memunculkan pertumpahan darah seperti yang terjadi di sejumlah negara.

"Tidak mungkin memahami kitab suci serta riwayat para Rasul tanpa merujuk teks. Tetapi juga mana mungkin berpegangan teks semata, lalu mengabaikan nalar, mengabaikan konteks," jelasnya.

Menag menambahkan tradisi keilmuan di pesantren mampu menggabungkan antara pemahaman teks dengan akal, nalar, konteks dan logika. Sehingga pembelajaran di pesantren harus terus dilestarikan karena selama ini telah terbukti mampu mengharmonisasikan pendekatan teks, konteks, serta nalar dalam beragama.

"Jadi inilah yang menurut hemat saya perlu dipahami adik-adik santri. Sehingga Islam yang berkembang di negara yang sangat religius ini adalah Islam yang moderat, tidak ekstrem," tutupnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.

Baca Selengkapnya
Fungsi Lembaga Agama dan Perannya di Masyarakat

Fungsi Lembaga Agama dan Perannya di Masyarakat

Secara umum, lembaga ini didedikasikan untuk merawat, mengajarkan, dan menjalankan praktik-praktik keagamaan.

Baca Selengkapnya
Ketekunan Kunci Keberhasilan 9 Santri Rumah Tahfidz Medan Selesaikan Hafalan Alquran 30 Juz

Ketekunan Kunci Keberhasilan 9 Santri Rumah Tahfidz Medan Selesaikan Hafalan Alquran 30 Juz

Setelah menyelesaikan hafalan Alquran, para santri akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mereka akan menjadi guru ngaji di berbagai Rumah Tahfidz.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB

Cak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB

Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar

Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar

Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan

Baca Selengkapnya
Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.

Baca Selengkapnya
Bacaan Tahmid Dan Takbir Nisfu Syaban, Berikut Penjelasan Ulama

Bacaan Tahmid Dan Takbir Nisfu Syaban, Berikut Penjelasan Ulama

Salah satu amalan yang bisa kita kerjakan di malam nisfu syaban dengan melafazkan dzikir berupa bacaan tahmid dan takbir Nisfu Syaban.

Baca Selengkapnya
10 Persiapan Jelang Ramadan, Perdalam Ilmu Agama dan Jaga Fisik

10 Persiapan Jelang Ramadan, Perdalam Ilmu Agama dan Jaga Fisik

Lakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.

Baca Selengkapnya