Mentan: Jangan paksa pengusaha tahu tempe mogok
Merdeka.com - Aksi mogok yang dilakukan anggota Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) diharapkan tidak dipaksakan pada pengusaha tahu tempe lainnya. Terlebih, aksi sweeping dengan mengintimidasi para pembuat merupakan tindakan yang tidak fair dan berlebihan.
"Itu makanya (aksi sweeping) itu kan tidak benar, yang mau usaha biar jalan dan itu tidak fair artinya menghentikan orang cari rejeki dan pekerjaan," ujar Menteri Pertanian Suswono di rumah dinas Ketua DPR komplek perumahan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (25/7).
Suswono meminta, agar aksi tersebut dilakukan tidak membangun solidaritas antar pengusaha dan pembuat tahu tempe di seluruh Indonesia. Sebab, mereka bekerja untuk mencari nafkah yang digunakan sebagai biaya keluarganya masing-masing.
"Jangan bangun solidaritas orang mau kerja mau mencari nafkah ya biarkan dan jangan terbiasa melakukan tindakan melakukan hal yang sama, karena dia kan harus menghidupi keluarga toh kenaikan harga ini kan juga tidak seberapa," tandasnya.
Jika memang ada kenaikan, dirinya mengimbau agar masing-masing pengusaha dapat menghitung lebih dulu selisih kenaikannya. "Kalau ada kenaikan sekitar berapa persen, yang jelas ini dia sudah menaikan harga jadi tempe berapa dan dia tinggal hitung aja kenaikannya berapa," lanjutnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
video untuk kamu.