Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mensos sebut anak yatim Rohingya masuk ponpes, bukan untuk adopsi

Mensos sebut anak yatim Rohingya masuk ponpes, bukan untuk adopsi Khofifah Indar Parawansa. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Sekitar 200 pondok pesantren (ponpes), dikabarkan telah mengajukan permintaan kepada Kementerian Sosial (Kemensos), agar bisa merawat dan mendidik anak-anak yatim piatu dari pengungsi Rohingya. Hal itu dibenarkan oleh Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungan kerja di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

"Betul, sudah ada permintaan kepada Kemensos dari 200 ponpes agar bisa merawat dan mendidik anak-anak yatim dari pengungsi Rohingya," ujar Khofifah dalam pesan tertulisnya, Rabu (3/6).

Bahkan Khofifah mengaku jika di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terdapat sekitar 300 lebih ponpes yang sudah menyatakan kesiapan mereka untuk merawat dan mendidik anak-anak yatim Rohingya tersebut. "Saya baca di media, ada 300 ponpes yang siap merawat dan mendidik mereka. Tapi yang terkonfirmasi ke saya sudah 200 ponpes. Tentunya, menggunakan dana ponpes sendiri atau free of charge dan dipastikan bukan dari APBN," ujarnya.

Khofifah menambahkan, pemerintah melalui pihaknya telah menyiapkan Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) guna memastikan jika mereka akan dirawat dan dididik oleh lembaga seperti ponpes. Dirinya juga menegaskan jika anak-anak yatim Rohingya itu bukan untuk diadopsi.

"Kemensos memastikan anak-anak yatim pengungsi Rohingya itu dirawat dan didik oleh lembaga seperti ponpes. Jadi, sama sekali bukan untuk diadopsi," tandasnya.

Proses identifikasi juga akan dilakukan pihak Kemensos, untuk mendata dan memastikan pengungsi Rohingya lainnya, yang sebelumnya juga telah berpisah karena harus bekerja menjadi buruh migran, sebelum eksodus mereka dari Rohingya yang terjadi akhir-akhir ini.

Selain itu, Khofifah juga mengatakan jika penanganan yang dilakukan pemerintah adalah dengan pendekatan resettlement dan relokasi, serta memberikan perlindungan dan pelayanan sosial setahun penuh.

"Pada posisi demikian, pemerintah melakukan penanganan dengan pendekatan reunifikasi di antara keluarga yang terpisah tersebut," ujar Khofifah.

"Saya kira di tempat pengungsian saat ini cukup representatif. Jika, dibandingkan dengan tempat standar di lokasi pengungsian lainnya," tandasnya.

(mdk/rep)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Khofifah Dukung Prabowo, Cak Imin: Rakyat Berideologi NU Pasti Istikamah ke AMIN
Khofifah Dukung Prabowo, Cak Imin: Rakyat Berideologi NU Pasti Istikamah ke AMIN

"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak

MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.

Baca Selengkapnya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan

Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Yang Berdosa Bukan Ibunya, tapi Kita yang Membiarkan
Mahfud MD: Yang Berdosa Bukan Ibunya, tapi Kita yang Membiarkan

Pernyataan ini mengklarifikasi plintiran di medsos soal ibu melahirkan anak yang akhlaknya buruk.

Baca Selengkapnya
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru

Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).

Baca Selengkapnya
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban

Permasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.

Baca Selengkapnya
Ke NU-annya Dipertanyakan, Khofifah: Mas Imin itu PKB, yang Meragukan yang Mana?
Ke NU-annya Dipertanyakan, Khofifah: Mas Imin itu PKB, yang Meragukan yang Mana?

Cak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.

Baca Selengkapnya