Mensos Harap Pilar Sosial Bisa Tangkal Hoaks di Masyarakat
Merdeka.com - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui tak bisa sendiri dalam melaksanakan Undang-Undang Kesejahteraan Sosial. Karenanya, kehadiran pilar-pilar sosial seperti Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), dan Karang Taruna dinilainya sangat penting dan strategis.
Salah satu alasannya karena ke depan tidak akan lebih mudah menghadapi permasalahan sosial yang terjadi. Dia mengapresiasi pilar-pilar sosial yang menjadi ujung tombak dalam menangani kemiskinan.
"Globalisasi tidak bisa kita hindarkan, akan tetapi kita jangan sampai meninggalkan akar budaya bangsa. Untuk itu, pilar-pilar sosial harus mengambil peran yang membawa nilai-nilai kebajikan, spritualitas kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan budaya lokal, dan etos kerja yang produktif dan disiplin serta gotong royong," kata Agus dalam keterangannya, Jumat (8/2).
Mensos mengingatkan di era milenial yang ditandai revolusi industri 4.0 harapan bangsa lebih maju agar dapat membawa dampak lebih positif. Namun, sangat penting berpegang teguh pada jati diri bangsa agar tidak terbawa arus negatif budaya asing.
Karenanya, dia berharap pilar sosial dapat menjadi jembatan kemajuan dan budaya Indonesia di masyarakat. "Di era keterbukaan ini sudah menjadi keharusan sikap cekatan membangun jejaring kerja, bertukar informasi untuk membangun aliansi dalam menangani masalah sosial," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, kerjasama yang kuat antara pemerintah, pilar sosial dan masyarakat dapat membendung ide-ide negatif yang berupaya memecah belah bangsa, seperti contohnya berita hoaks.
"Oleh karena itu saya menyambut baik dilakukannya Deklarasi Anti Hoaks karena memang hoaks sangat kontraproduktif dalam usaha kita membangun bangsa," kata Mensos.
Mensos yakin dengan tingginya komitmen pilar sosial mencegah masalah sosial dan melindungi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), maka bahaya pengaruh hoaks akan mudah ditangkal.
Dia berharap kemitraan dan kerjasama dengan pilar sosial dapat diperluas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pengabdian pilar sosial kepada masyarakat, konsistensinya dalam mewujudkan kemandirian, maka sesungguhnya pilar sosial adalah agent of community sebagai mitra pemerintah mewujudkan kemandirian dan pembangunan," kata Mensos.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaGanjar menjelaskan, penerapan kartu Sakti mampu memberikan layanan-layanan dasar masyarakat termasuk pupuk.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian PPN/Bappenas membahas pentingnya keterlibatan dan kolaborasi semua pihak.
Baca SelengkapnyaGanjar mengakui adanya keluhan masyarakat terkait ketidaksetaraan dalam distribusi bansos.
Baca Selengkapnya