Menristek Ungkap Alasan Indonesia Lama Produksi Vaksin
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro membeberkan alasan Indonesia yang lambat dalam pembuatan vaksin Covid-19. Salah satu kendalanya yaitu tidak memiliki R&D (Research and Development/Riset) yang kuat seperti di China.
"Kalau saya bicara mengenai vaksin, kunci dari suatu negara bisa menguasai vaksin apalagi bisa menghasilkan vaksin dengan cepat itu adalah karena RnD-nya sudah kuat," kata Bambang dalam akun youtube Kemenristek/BRIN, Selasa (2/3).
Bambang menjelaskan RnD yang terintegrasi dengan pabriknya sendiri. Dia menjelaskan jenis vaksin seperti astrazeneca, Johnson & Johnson, Sinovac, Pfizer melakukan peneliatian sendiri. Sehingga kata dia, jika Indonesia memiliki RnD dan pabrik sendiri hal tersebut bisa mempercepat adanya vaksin.
"Banyaknya kalau RnD mulai duluan atau mulai sendiri, manufakturingnya mencoba menyesuaikan di tengah atau di akhir, itu yang mohon maaf terjadi di kita," katanya.
Sebab menurut dia Indonesia belum memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin. Sebab itu di moment pandemi Covid-19 jadi pelajaran untuk berkembang.
"Pelajaran buat kita bahwa pengembangan vaksin dilakukan secara mandiri dari hulu sampai hilir. Hilirnya mungkin merasa punya bio farma tapi hulunya kita mesti belajar banyak mengenai RnD," ungkapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Genjot Produksi Beras, Jokowi Minta Petani Mulai Tanam Padi Bulan ini
Indonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta BRIN Jadi Orkestrator Penelitian Bersama Bappenas
"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaCara Anies, Prabowo, Ganjar agar Industri Ponsel dan Teknologi Indonesia Bisa Mandiri
Prabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca Selengkapnya