Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menristek: Kapasitas Produksi Alat Tes Covid-19 Lokal Masih Terbatas

Menristek: Kapasitas Produksi Alat Tes Covid-19 Lokal Masih Terbatas Menristek Bambang Brodjonegoro temui pimpinan KPK. ©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, bahwa kapasitas industri lokal masih terbatas dalam memproduksi alat tes diagnostik cepat pendeteksi penularan Covid-19 hasil riset dan inovasi dalam negeri.

"Rapid test (alat tes diagnostik cepat) sudah dikembangkan tapi memang kapasitas industri masih terbatas dan tidak mudah juga mencari mitra industri yang mau mengembangkan rapid test skala besar karena mereka harus melakukan investasi baru, dan ini adalah suatu tahapan produksi yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan," kata Bambang di Jakarta, Jumat (10/7).

Ia mengemukakan bahwa permintaan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan virus corona penyebab Covid-19 saat ini sangat besar, namun masih ada industri dalam negeri yang belum siap memproduksinya dalam skala besar.

"Industri yang ada masih maju mundur karena masih belum bisa menakar risiko kalau mereka benar-benar masuk ke (produksi alat) rapid test yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan," katanya.

Kementerian Riset dan Teknologi, menurut dia, berupaya menjalin komunikasi dengan industri untuk memastikan hilirisasi produk inovasi atau hasil riset karya anak bangsa berjalan mulus.

"Paling tidak kalau memang bidangnya baru kita ingin dari awal apakah BUMN atau Kementerian Perindustrian bisa membantu kita mencarikan siapa kira-kira mitra yang mampu untuk bekerja sama dengan peneliti," katanya.

Menurut dia, riset tahap I Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 masih menghadapi tantangan hilirisasi karena kebanyakan mitra industri dalam negeri belum berpengalaman dalam bidang usaha alat kesehatan.

"Di tahap itu masih ada PR (pekerjaan rumah) sangat besar yaitu mengenai hilirisasi," katanya.

Bambang mengatakan, selama ini pemenuhan kebutuhan alat kesehatan di Indonesia masih sangat bergantung pada impor dengan proporsi impor alat kesehatan masih 90 persen lebih.

"Kita tahu Indonesia sangat bergantung pada impor alkes (alat kesehatan) 90 persen lebih sehingga wajar sekali kalau ada industri alkes pun itu skala kecil, kalau mencari skala besar belum ada," katanya.

Dari pendanaan penelitian Tahap I Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, 57 produk inovasi atau hasil riset sudah diluncurkan pada 20 Mei 2020 dan sebagian sudah produksi dalam jumlah besar oleh industri.

Bambang mengemukakan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam hilirisasi hasil riset dan inovasi dalam negeri. Dalam hal ini, pemerintah akan memfasilitasi komunikasi antarpihak, termasuk antara peneliti dengan mitra industri.

"Kita ingin makin melihat kolaborasi antar bidang, antar universitas, dan antara universitas dan lembaga," katanya. Dikutip Antara.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat

Isu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat

Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya