Menlu Marty: Tak ada kesepakatan dengan Australia
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan, pemberian grasi atau pengurangan masa hukuman kepada terpidana narkotika warga Australia, Schapelle Corby tidak kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Australia. Sebelum memberikan grasi, presiden telah meminta masukan kepada Mahkamah Agung (MA).
"Kalau pertanyaannya apakah ada deal-deal dengan pemberian grasi Corby, maka saya jawab dengan tegas, saya jawab dengan lugas, tidak ada deal sama sekali," kata Marty sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (30/5/).
Menurut Menlu, setiap setiap pemberian grasi pasti presiden mempunyai pertimbangan. "Tidak benar dan tidak ada deal dengan Australia," tegas dia.
Selain itu, Marty juga menegaskan warga negara Indonesia juga pernah menerima keringanan hukuman dari negara-negara lain seperti dari Arab Saudi, Tiongkok dan negara lain. Menurut dia, pemberian grasi berdasarkan pertimbangan hukum.
"Seperti Anda ketahui bahwa WNI juga terima grasi dari berbagai negara, Arab Saudi, Tiongkok. Pemberian grasi itu berdasarkan pertimbangan hukum sifatnya. Tidak ada deal," tandas dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan grasi kepada Corby 5 tahun. Sehingga Corby yang seharusnya menjalani masa hukuman 20 tahun menjadi 15 tahun saja.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaVIDEO: Isi Pertemuan Penting Prabowo Bersama Barisan Jenderal saat Terima Wakil PM Australia
Keduanya sepakat segera meneken perjanjian kerja sama pertahanan.
Baca SelengkapnyaMengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ternyata Ini Alasannya
Australia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Kegiatan Wapres Ma'ruf Selama Jadi Plt Presiden
Jokowi hari ini masih berada di Australia dan telah mengikuti Khusus ASEAN-Australia di Melbourne.
Baca SelengkapnyaBertolak ke Melbourne, Ini yang dibahas Jokowi saat Hadiri KTT ASEAN-Australia
Jokowi menjelaskan, tema yang diangkat dalam KTT kali ini adalah Partnership for The Future.
Baca SelengkapnyaAmerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya
Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca SelengkapnyaMenetap di Australia, Acha Sinaga Sedih Tak Bisa Ikut Nyoblos saat Pemilu Karena Minim Informasi
Menjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca Selengkapnya