Menkum HAM minta pelayanan paspor dipercepat kurang dari 3 hari
Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melakukan teleconference dengan 33 kantor wilayah Imigrasi yang berada di seluruh Indonesia. Yasonna menekankan optimalisasi pelayanan publik, terutama permohonan pembuatan paspor bagi para wisatawan.
"Terpenting utama, jajaran memberi perhatian khusus pelayanan publik, antrean panjang dipercepat memang daftar online bisa. Kalau memang tambah bus, dikomunikasikan," kata Yasonna saat teleconference di Kantornya, Jakarta, Senin (2/5).
Pihaknya mengklaim sudah maksimalkan pembuatan paspor yang kini hanya memakan waktu tiga hari. Jauh lebih cepat jika dibandingkan negara lain semisal di Amerika Serikat yang membutuhkan waktu 2 minggu karena faktor pengamanan.
"Standar pelayan paspor 3 hari cukup bagus, negara yang lain 10 hari kayak di Amerika Serikat. Malaysia 5 hari dalam keadaan normal. Sistem 3 hari jadi termasuk yang cepat," ucapnya.
Dia menyadari minimnya sarana dan fasilitas menjadi kendala optimalisasi kinerja. Apalagi tenaga kerja atau petugas Imigrasi jauh dari kata cukup untuk melayani para wisatawan. Petugas juga diharapkan bersikap santun terhadap para wisatawan.
"Tempat baik tanpa ramah dan tamah percuma saja, kadang-kadang banyak manusia rewel sebagai petugas jangan merespon dengan kata-kata kasar," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaBerikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca SelengkapnyaWajib diketahui! Ternyata ini durasi mengemudi mobil yang aman untuk jarak jauh.
Baca SelengkapnyaPendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaHipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegagalan pada sistem pendingin tubuh.
Baca Selengkapnya