Menkum HAM ingin mantan penghuni Lapas bisa lebih berkarya

Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly membuka acara pembahasan persoalan pemasyarakatan yang terjadi di Lapas seluruh wilayah Indonesia. Yasonna ingin meningkatkan kepada seluruh penghuni Lapas menjadi manusia yang berguna dan bermartabat.

"Mengandung makna Pemasyarakatan membangun kapasitas hukum agar jadi pribadi baik, taat hukum, yang bersangkutan kita keluarkan dari Pemasyarakatan, dalam pendekatan pas melalui pembinaan berkesinambungan. Perilaku manusiawi dan hak-hak mereka sebagai manusia," ujar Yasonna di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said Kav 22C Jakarta Pusat, Senin (25/4).

"Pak Jokowi cita-cita lewat perubahan menyejahterakan lewat revolusi mental termasuk warga binaan saat ini di berbagai Lapas, Rutan dan cabang Rutan. Kriminal justice system bentuk pembenahan hukum di kita. Pembenahan tidak hanya sesuai karakter Indonesia yang berdaulat, namun bekerjanya secara secara integrated," tambahnya.

Yasonna menegaskan kalau persoalan ini merupakan tanggung jawab bersama antara kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan di dalamnya Dirjen Pemasyarakatan.

"Antar masing-masing subsistem dan tergantung. Masing-masing punya tugas khusus yang sinergi di dalam kegiatan dan tanggung jawabnya. Lapas tidak hanya sebagai tempat membuat Pemasyarakatan. Membuat kesediaan yang terbatas. Mampu menghadirkan karya-karya keterampilan membuat mebel, membuat kue, kerajinan tangan yang dieksplor tapi hilang semua kerja sama Pemasyarakatan karena persoalan yang terjadi belakangan ini," pungkasnya.