Menko PMK Pastikan Pemerintah Jamin Hidup Anak Ditinggal Orangtua Karena Covid
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menemui 27 anak yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepada anak-anak tersebut, Muhadjir mengatakan akan menjamin kelangsungan hidup mereka.
"Pemerintah menjamin terhadap anak-anak yang ditinggal orang tuanya akibat terpapar Covid, terutama biaya pendidikan melalui bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP)," kata Muhadjir di Rumah Jabatan Wali Kota Kendari. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (22/10).
Muhadjir meminta Pemkot Kendari memastikan anak-anak yatim yang ditinggal orangtuanya akibat Covid tersebut terdaftar sebagai penerima KIP di sekolah masing-masing.
"Tidak hanya untuk pelajar SD, SMP dan SMA, termasuk untuk siswa yang akan masuk kuliah. Saya juga meminta agar anak-anak yatim tersebut mendapat program PKH melalui orang tua wali, karena PKH itu berbasis kepala keluarga, sementara orang tua mereka sudah tidak ada," katanya.
Ia menegaskan pemerintah harus hadir menjadi pembina bagi anak-anak yatim piatu tersebut. Tidak hanya membantu untuk pendidikan, tetapi juga memenuhi kebutuhan dasar lainnya.
Muhadjir juga meminta masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari guna memutus mata rantai penyebaran COVID.
"Kita jangan lengah dengan kondisi saat ini, tetap harus waspada dengan cara tetap menerapkan prokes," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Kendari H Sulkarnain Kadir mengaku pihaknya akan mengusahakan semua anak korban COVID-19 tersebut menjadi penerima KIP hingga jenjang SMP yang menjadi kewenangan pemkot untuk mengusulkan.
"Untuk SMA juga akan kami upayakan, termasuk KIP untuk siswa yang akan masuk kuliah. Alhamdulillah bapak Menko PMK sangat antusias, beliau sangat mendukung agar seluruh anak yatim tersebut mendapat KIP hingga kuliah," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko PMK Muhadjir Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan hingga Juni 2024
Program bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju
Budi menyebut kesehatan dan pendidikan berkualitas merupakan dua kunci penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030.
Baca SelengkapnyaBulog Bersama Presiden Jokowi dan Bapanas Luncurkan Bantuan Pangan 2024
Penyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 ini diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga Temui Warga Indramayu, Pastikan Bansos Pemerintah Jalan Terus
Dia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaJokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Nantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya