Menkes Ungkap Penyebab Laju Vaksinasi Covid-19 Menurun 3 Minggu Terakhir
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, laju vaksinasi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga minggu terakhir. Dia mengatakan, hal ini disebabkan karena masyarakat takut menggunakan vaksin yang tersedia saat ini.
"Dalam 3 minggu terakhir, laju vaksinasi mengalami penurunan. Hal ini salah satunya disebabkan adanya ketakutan masyarakat menggunakan vaksin yang tersedia terutama vaksin dengan platform mRNA," katanya dikutip dari siaran pers, Sabtu (27/11).
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak ragu dengan vaksin yang ada saat ini. Budi memastikan, vaksin yang diberikan kepada masyarakat terjamin aman, bermutu dan berkhasiat.
"Tidak perlu ragu dengan vaksin yang ada. Tidak perlu memilih merek vaksin, gunakan vaksin yang tersedia terlebih dulu saat ini," ungkapnya.
"Tidak usah khawatir vaksin ini terbukti aman, jangan sampai apa yang terjadi di Eropa terjadi di Indonesia," sambung Budi.
Dia meminta kepala daerah untuk menegakkan protokol kesehatan 5M dan menggenjot cakupan vaksinasi Covid-19. Hal ini agar masyarakat terhindar dari penyebaran virus corona.
"Terutama pada kelompok-kelompok yang rentan terpapar Covid-19," ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menyuntikkan 231,8 juta dosis vaksin Covid-19 per 26 November 2021. Rinciannya, 137,5 juta orang menerima dosis pertama, 93,1 juta orang telah mendapatkan dosis kedua, dan 1,2 juta tenaga kesehatan sudah menerima vaksin dosis ketiga (booster).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan capaian target 70 persen vaksinasi Covid-19 harus tercapai di akhir tahun. Untuk itu, Jokowi memerintahkan jajarannya proaktif dan jemput bola agar target vaksinasi tercapai di akhir 2021.
"Mengenai vaksinasi, betul-betul agar target yang telah kita berikan, (yaitu) 70 persen di akhir tahun, betul-betul bisa tercapai. Saya minta proaktif, jemput bola, dan juga datangi masyarakat," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 22 November 2021.
Dia pun meminta agar TNI dan Polri ikut membantu program percepatan vaksinasi nasional, khususnya untuk masyarakat lanjut usia (lansia). Jokowi ingin program vaksinasi door to door yang dilakukan Badan Intelijen Negara semakin digencarkan.
"Kita harapkan, terutama untuk pemerintah daerah yang masih rendah (tingkat) vaksinasinya, agar diberikan bantuan secara khusus," katanya.
Reporter: Lisza Egeham/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya