Menkes soal metode 'cuci otak' oleh Dokter Terawan: Harus dibuktikan dalam penelitian
Merdeka.com - Polemik antara Dokter Terawan Agus Putranto dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih terus berlanjut. Dokter Terawan dinilai melanggar kode etik karena menggunakan metode 'cuci otak' dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA) untuk menyembuhkan penyakit stroke.
Terkait metode DSA yang dipakai Dokter Terawan, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita Farid Moeloek, mengatakan memang ada baiknya dikaji lebih lanjut menggunakan metodologi penelitian. Sebab hal itu akan berkaitan dengan nyawa manusia.
"Nanti kita lihat dulu. Memang inovasi banyak tetapi betul tadi dikatakan harus terbuktikan dalam metodologi penelitian. Kita menyangkut tentunya hal yang menyangkut kepentingan manusia," kata Nila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4).
Nila tidak mengetahui persis mengenai metode dengan DSA. Dia berdalih DSA bukan bidang yang ia tekuni.
"Saya kebetulan bukan profesi yang, jadi kan saya enggak tahu lebih dalam dong. Saya ahli mata hubungannya sama DSA kasian banget dong. Tanya sama profesinya, mungkin juga sudah atau belum nanti saya salah," ungkapnya.
Diketahui, Dokter Terawan adalah dokter spesialis yang menggunakan metode 'cuci otak' untuk merawat pasien stroke. Sudah ribuan orang disembuhkan dengan metode ini. Sanksi dari IDI pun menuai banyak dari orang-orang yang pernah menggunakan dokter berpangkat mayor jenderal ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca SelengkapnyaMengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaMenurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaMahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca SelengkapnyaSesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaFarid juga mengimbau masyarakat untuk melakukan olahraga, seperti latihan aerobik tiga hingga lima kali per minggu, dengan waktu 30-45 menit per sesi.
Baca Selengkapnya