Menkes minta usia minimal wanita nikah umur 20 tahun
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mendorong revisi UU Pernikahan untuk mencegah pernikahan terlalu muda atau dini agar dapat menekan angka kematian ibu melahirkan. Pasalnya usia dini dinilai belum matang secara fisik dan mental.
"Idealnya yang boleh menikah itu usia 20 tahun ke atas," kata Nila di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (25/11).
Menurut dia, UU Perkawinan saat ini membuka peluang terjadinya pernikahan terlalu dini. Perkawinan dini itu justru dianggapnya menyumbang berbagai permasalahan kesehatan di kemudian hari bagi perempuan, bahkan menyebabkan kematian ibu.
"Terlalu mudah menikah muda apalagi lulus SD atau SMP. Kawin dini menemui masalah kemudian cerai, nikah lagi dan cerai lagi. Ujung-ujungnya perempuan itu kena kanker serviks," kata dia.
UU Perkawinan sendiri saat ini mensyaratkan bagi perempuan berusia 16 tahun atau lebih untuk menikah. Sehingga peluang nikah dini menjadi terbuka lebar dan berpotensi merugikan kesehatan dari perempuan. Dengan begitu, perempuan menjadi rentan menemui masalah kesehatan atau meninggal saat mengandung atau melahirkan.
Kesehatan yang kurang menguntungkan bagi perempuan juga dapat menyebabkan bayi yang nantinya dilahirkan menemui masalah. Alasannya, sang ibu belum matang secara biologis sehingga bayi yang dikandung juga dapat menemui masalah.
Pendek kata, perempuan rentan meninggal karena berbagai komplikasi ketika melahirkan akibat belum matang secara fisik (biologis) dan mental. Kendati demikian, dia mengakui regulasi saja tidak cukup jika tidak ada dukungan dari masyarakat.
Menurut dia, masyarakat perlu berkontribusi dalam mengurangi angka kematian ibu dan anak dengan melakukan perencanaan perkawinan yang baik. Dengan begitu, tidak ditemui kendala dan berbagai permasalahan akibat pernikahan dini.
"Intinya UU Perkawinan harus diubah jangan bagi perempuan menikah umur minimal 16, tapi 20 tahun ke atas. Tapi jangan terlalu tua juga," kata dia.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia adalah 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka tersebut masih di bawah target 'Millenium Developments Goals' (MDGs) yang menetapkan angka kematian ibu 102 per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2015.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca SelengkapnyaKulit Kering Bisa Disebabkan 10 Hal Ini, Berikut Cara Atasi dan Mencegahnya!
Kulit kering kerap dialami oleh sebagian orang dan terkadang membuat estetika semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaJenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berjuang Lawan Kanker, Perempuan Ini Tak Kuasa Tahan Tangis Relakan Rambut Indahnya
Tak ada yang tahu kemana nasib membawa hidup seseorang di masa depan.
Baca SelengkapnyaKenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak
Kanker merupakan penyakit yang identik dengan orang tua, walau begitu, masalah kesehatan ini juga dapat dialami oleh anak-anak.
Baca Selengkapnya7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaBolehkah Pria Menggunakan Sabun Wajah Wanita? Ini Hasil Penelitiannya
Pria cenderung memiliki kulit yang lebih berminyak karena tingginya jumlah kolagen pada lapisan kulit bagian tengah (dermis) dibandingkan dengan wanita.
Baca SelengkapnyaMengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya
Sebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca Selengkapnya