Menkes: Kematian di DKI dan Jawa Barat, Sebagian Besar Belum Divaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebagian besar pasien meninggal akibat paparan Covid-19 di DKI Jakarta dan Jawa Barat lantaran belum divaksinasi. Hal tersebut dikatakan Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/8).
"Kematian di DKI dan Jawa Barat, yang meninggal sebagian besar belum divaksin. Yang meninggal sebagian belum divaksin," ungkapnya.
Sementara itu diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai vaksin ampuh mengurangi resiko kematian akibat terpapar virus Covid-19. Menurut dia, seandainya ada penerima vaksin Covid-19 terpapar pun, bisa terhindari dari gejala berat.
Ucapan Anies berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Anies melaporkan penerima vaksin yang terpapar akibat Covid-19 hanya 2,3%. Dari 4,2 juta orang ber-KTP DKI Jakarta yang telah menerima vaksin.
Anies juga menyebut, dari 2,3% penerima vaksin yang terpapar Covid-19 umumnya tidak bergejala atau gejala ringan.
"Angkanya kecil sekali," kata dia seperti yang dilihat dari YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (31/7).
Anies menerangkan, risiko kematian dapat hindari setelah orang mendapatkan vaksin Covid-19. Anies mencatat dari 4,2 juta orang KTP DKI Jakarta yang sudah divaksin, hanya 0,013% yang meninggal pascaterpapar Covid-19.
"Atau kira-kira 13 kasus per-100.000 penduduk. Itu yang meninggal. Ini menunjukkan bahwa mereka yang sudah divaksin risikonya terbukti di lapangan jauh lebih kecil daripada mereka yang belum divaksin," ujar dia.
Merujuk data itu, Anies kemudian membandingkan data kematian sebelum vaksin Covid-19 ditemukan dan diberikan kepada warga Jakarta.
"Yang sudah divaksin untuk case fatality ratenya atau tingkat kematian kasusnya menurun sampai kurang dari sepertiga dibanding mereka yang belum divaksin," ujar dia.
Anies mengatakan, data tadi menunjukkan bahwa vaksin menurunkan risiko, kematian, dan gejala berat. Oleh karena itulah, Anies meminta semua pihak harus ikhtiar.
"Ikhtiar untuk apa? Mengurangi risiko, meninggikan potensi keselamatan diri, keselamatan keluarga, keselamatan lingkungan kita dengan cara melakukan vaksinasi," tandas dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Baca SelengkapnyaSaat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya