Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menguak sejarah pembentukan KNIL dalam catatan Prancis

Menguak sejarah pembentukan KNIL dalam catatan Prancis Peluncuran Buku KNIL di Gramedia Grand Indonesia. ©2016 Merdeka.com/titin

Merdeka.com - Indonesia merdeka dari penjajahan pada tahun 1945 setelah melalui perjuangan yang cukup panjang. Namun, sejarah sebelum Indonesia merdeka dinilai masih belum lengkap dengan tidak adanya bukti tertulis. Banyak peristiwa penting yang terlupakan.

Buku dengan judul 'KNIL Perang Kolonial di Nusantara Dalam Catatan Prancis' yang diluncurkan di Gramedia Grand Indonesia dengan detail mengulas perjalanan sejarah operasi militer Belanda di Nusantara pada tahun 1830 hingga Indonesia merdeka. Buku yang ditulis Jean Rocher-Iwan Santosa ini menceritakan para prajurit bumiputra di KNIL yang menjadi bagian penting dari konsolidasi wilayah Nusantara sesudah era Kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.

KNIL adalah singkatan dari Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger yang artinya Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Diceritakan Iwan Santosa, KNIL dibentuk Belanda untuk mempertahankan keamanan di wilayah kekuasaannya. Pada saat itu, setiap kapal Belanda yang berlayar ke lautan wilayah penjajahan dari Afrika sampai Jepang dibekali dengan tentara. Hal itu mengantisipasi munculnya serangan dari pembajak laut.

Seiring perkembangan, KNIL kemudian dibentuk pada tahun 1830 usai terjadinya perang Diponegoro.

"Disadari, apa yang kita bicarakan ini harus dipertegas. Sebelum KNIL jadi, tentara Belanda sudah ada sejak zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Setelah Perang Diponegoro usai, pada 4 Desember 1830, Gubernur Jenderal van den Bosch mengeluarkan keputusan yang dinamakan "Algemeene Orders voor het Nederlandsch-Oost-Indische leger" di mana ditetapkan pembentukan suatu organisasi ketentaraan yang baru untuk Hindia Belanda, yaitu Oost-Indische Leger (Tentara India Timur) dan pada tahun 1836, atas saran dari Raja Willem I, tentara ini mendapat predikat "Koninklijk"," jelas Iwan Santosa saat berbincang dengan merdeka.com usai peluncuran buku KNIL.

Prajurit yang tergabung dalam KNIL ini tidak hanya tentara Belanda, melainkan berasal dari Perancis, Swiss dan negara-negara lain melalui proses perekrutan. Prajurit semula dijanjikan dengan upah hidup yang layak, meskipun setelah di Indonesia upah yang dijanjikan tidak sesuai kenyataan. Tidak hanya tentara luar, belakangan banyak putra pribumi yang memilih bergabung dengan KNIL.

"Dari komposisi ras asal Nusantara yang dicatat C.A. Heshusius sebanyak 45 persen adalah orang Jawa dengan orang Sunda mencapai 5 persen yang pada tahun 1929, KNIL berkekuatan 37.000 prajurit. Lalu orang Manado (termasuk suku-suku Minahasa) sebanyak 15 persen, Ambon Lease mencakup pulau Nusa Laut, Haruku, Saparua dan wilayah Maluku Selatan sebanyak 12 persen, dan kelompok Timor yang mencakup penduduk Sabu dan Rote sebanyak 4 persen dari keseluruhan prajurit KNIL," terang dia.

Pasca Perang Dunia II, kata Iwan, KNIl menggelar dua operasi militer besar di tahun 1947 dan 1948 (Aksi Polisionil I dan II) yang disebut pihak Republik Indonesia sebagai Agresi Militer I dan II. Pasukan KNIL dan serdadu Ambon dituduh melakukan kekejaman perang selama Aksi Polisionil di Jawa dan Sumatera. Upaya Belanda berkuasa kembali di Koloni Hindia-Belanda gagal total dan Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.

"Pada tanggal 26 Januari 1950, beberapa unsur KNIL yang tergabung dalam Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) menggelar upaya kudeta yang gagal di bawah kepemimpinan Aymond Westerling dan Sultan Hamid Algadrie II," sambung dia.

Sesuai kesepakatan, pengakuan kedaulatan (Souvereinniteit Oversdracht) KNIL dibubarkan pada tanggal 26 Juli 1950 dengan pilihan bagi prajurit bumiputra untuk pensiun atau bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pada saat pembubaran, KNIL memiliki 65.000 personel dengan 26.000 anggota yang bergabung ke dalam TNI, sisanya mengambil pensiun atau masuk ke dalam Angkatan Bersenjata Kerajaan Belanda dan bertugas di Papua. Beberapa di antara mereka terlibat dalam kontingen Belanda dalam Perang Korea (1950-1854).

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024

Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024

Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.

Baca Selengkapnya
Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya

Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya

Perjanjian Kalijati adalah awal mula era penjajahan Jepang di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang Sempat Jadi Polemik

Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang Sempat Jadi Polemik

Keberadaan organisasi kepanduan di Indonesia sudah lahir sejak tahun 1912

Baca Selengkapnya
JK Nilai Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah, Mahfud MD: Itu Pandangan Negawaran

JK Nilai Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah, Mahfud MD: Itu Pandangan Negawaran

JK menilai Pemilu 2024 ini diatur oleh minoritas artinya orang yang mampu, orang pemerintahan

Baca Selengkapnya
Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Katun Jepang

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Katun Jepang

Mari kenali apa itu katun Jepang, serta kelebihan dan kekurangannya, berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya
Ini Kriteria 6.000 PNS yang Segera Pindah ke IKN pada Juli 2024

Ini Kriteria 6.000 PNS yang Segera Pindah ke IKN pada Juli 2024

Pemerintah telah menyiapkan sekitar 6.000 PNS yang akan pindah ke IKN Nusantara pada tahap awal, Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan

Baca Selengkapnya
Ada Pelanggaran Etik di MK dan KPU Terkait Pencalonan Gibran, Ganjar: Catatan Hitam Sejarah Pemilu

Ada Pelanggaran Etik di MK dan KPU Terkait Pencalonan Gibran, Ganjar: Catatan Hitam Sejarah Pemilu

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara soal pelanggaran etik Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari terkait pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.

Baca Selengkapnya