Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenang para pendaki yang tewas dalam pelukan Semeru

Mengenang para pendaki yang tewas dalam pelukan Semeru Batu nisan pendaki. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Hasrat untuk berpetualang sepertinya sudah melekat dalam diri setiap manusia. Mulai dari berpetualang ke tempat tertinggi di muka bumi sampai menjelajah bagian paling dalam dari perut bumi. Bagi sebagian orang, ada kepuasan tersendiri manakala berhasil berpetualang dan sekadar berbagi waktu dengan alam.

Meskipun nampak mengasyikan, ada risiko yang selalu membayangi jiwa-jiwa petualang. Risiko terburuk dari sebuah petualangan di alam terbuka adalah kematian. Sudah banyak petualang-petualang atau pecinta alam yang akhirnya benar-benar menyatu dengan alam.

Salah satunya adalah Soe Hok Gie, seorang aktivis yang kehilangan nyawanya setelah menghirup gas beracun yang keluar dari kawah Jonggring Saloko (Mahameru, puncak Gunung Semeru, Jawa Timur).

Sosok Gie seolah melekat dengan gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut. Berita kematiannya pada 16 Desember 1969, terdengar hingga ke pelosok nusantara, bahkan hingga ke luar negeri. Kisah akhir hidupnya saat mendaki Gunung Semeru masih jadi pembicaraan hangat hingga saat ini. Untuk mengenang Gie dan sahabatnya Idhan Lubis yang meninggal di puncak Mahameru, dipasanglah sebuah plakat dari lempengan baja di puncak Mahameru yang berada di ketinggian 3.676 mdpl. Plakat ini dipasang pertama kali pada 1970 oleh sahabat Gie yakni Herman Lantang. Setelah itu, plakat in memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis diganti pada 1989 dan 2002 oleh Indonesian Green Ranger.

Di plakat lempengan baja tersebut tertulis IN MEMORIAM SOE HOK GIE & IDHAN LUBIS, lengkap dengan sebuah puisi. Berikut puisi yang tertulis dalam plakat tersebut:

Yang mencintai udara jernih

Yang mencintai terbang burung-burung

Yang mencintai keleluasaan dan kebebasan

Yang mencintai bumi

Mereka mendaki ke puncak gunung-gunung

Mereka tengadah dan berkata,

ke sanalah Soe Hok Gie dan Idhan Lubis pergi

Kembali ke pangkuan bintang-bintang

Sementara bunga-bunga negeri ini tersebar sekali lagi

Sementara sapu tangan menahan tangis

Sementara Desember menabur gerimis

Plakat tersebut seolah menjadi magnet yang mengundang para pendaki dan pecinta alam dari berbagai daerah, bersemangat untuk menapakkan kaki di puncak Mahameru. Raut kekecewaan tidak bisa disembunyiakan dari wajah beberapa pendaki manakala tidak menemukan lagi plakat tersebut. Rupanya, plakat tersebut sudah diturunkan dari puncak Mahameru.

"Itu atas permintaan keluarga (Gie dan Idhan Lubis)," ujar Mamat, salah seorang petugas balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kepada merdeka.com di Desa Ranu Pani, akhir pekan lalu.

Plakat tersebut diturunkan pada 16 Desember 2012. Untuk penjemputan dan penurunan plakat, dibutuhkan waktu sekitar 3 hari. Mamat menuturkan, bukan perkara mudah menurunkan plakat Gie dari puncak Mahameru.

"Yang saya tahu, sempat pro kontra soal penurunan plakat Gie," katanya.

Setelah diturunkan dari ketinggian 3.676 mdpl, plakat tersebut dikabarkan disimpan oleh pegiat alam bebas Indonesia Green Ranger yang didirikan oleh Idhat Lubis yang tak lain adalah kakak almarhum Idhan Lubis.

Tidak hanya plakat in memoriam Gie yang ada di kawasan Gunung Semeru. Di sepanjang jalur pendakian mulai dari Ranu Kumbolo hingga Arcopodo, sangat mudah menemukan plakat yang dipasang untuk mengenang para pendaki yang menyatu dengan Mahameru. Tulisan yang tertera di plakat in memoriam para pendaki pun cukup indah dan penuh makna.

"Jejakmu tertinggal di sini, senyummu kubawa pergi," tertulis untuk mengenang Andika Listyono Putra, mahasiswa Fisipol UGM yang meninggal pada Agustus 2009 di gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut. Ada pula ungkapan "Semoga kau seabadi Mahameru" yang ditulis untuk mengenang Endi Wawan Triyono yang meninggal pada Agustus 1996. Dan masih banyak lagi.

Pihak balai besar TNBTS mengaku sering kecolongan dengan terpasangnya plakat in memoriam tersebut. "Ada beberapa yang izin ke kita. Kalau izin pasti kita antar untuk menentukan lokasi pemasangan. Tapi kebanyakan kami kecolongan dan tiba-tiba sudah terpasang," kata Mamat.

Semua plakat in memoriam rencananya bakal diturunkan untuk membersihkan kawasan Gunung Semeru. Dia mengaku, beberapa pendaki sempat menilai bahwa plakat-plakat tersebut memberi kesan sedikit menyeramkan.

"Sekarang masih ada 12-13 plakat in memoriam yang ada di kawasan Semeru, kita sudah beri pengumuman untuk diturunkan. Kalau tidak juga diturunkan, maka kami yang akan menurunkan," jelasnya.

Setelah diturunkan, plakat in memoriam para pendaki yang meninggal di Semeru bakal diabadikan oleh pihak balai TNBTS. Rencananya, plakat-plakat tersebut akan dipajang di tempat pendaftaran pendakian Gunung Semeru yang terletak di Desa Ranu Pani.

Dalam pandangannya, pemindahan plakat-plakat in memoriam tersebut tidak akan mengurangi esensi dan penghormatan terhadap pendaki yang meninggal di Gunung Semeru. "Justru akan lebih rapi, terawat dan dilihat banyak pendaki yang mengajukan izin pendakian di pos pendaftaran," katanya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Mantan Penyanyi Cilik Ini Sekarang Punya Pacar Bule, Pernah Bilang Ingin Hidup Melajang - Bisa Tebak?
Mantan Penyanyi Cilik Ini Sekarang Punya Pacar Bule, Pernah Bilang Ingin Hidup Melajang - Bisa Tebak?

Sempat menjadi penyanyi cilik terkenal hingga terjun ke dunia seni peran, coba tebak siapakah sosoknya?

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.

Baca Selengkapnya
Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Sederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar

Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!

Baca Selengkapnya
Sosok Si Cucu yang Bikin Akhir Pekan Panglima TNI Cerah dan Bahagia, Nurut Disuapi Sang Jenderal
Sosok Si Cucu yang Bikin Akhir Pekan Panglima TNI Cerah dan Bahagia, Nurut Disuapi Sang Jenderal

Panglima TNI Agus Subiyanto sering menghabiskan waktu di akhir pekannya dengan si cucu dan menyuapinya makan.

Baca Selengkapnya
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini

Karena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.

Baca Selengkapnya
Temui Surya Paloh, Anies Laporkan Tugas di Pilpres Sudah Dijalankan
Temui Surya Paloh, Anies Laporkan Tugas di Pilpres Sudah Dijalankan

Anies mengaku bakal mengunjungi PKB dan PKS setelah sowan ke NasDem.

Baca Selengkapnya