Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Alat Pendeteksi Kebohongan yang Dipakai Periksa Ferdy Sambo Cs

Mengenal Alat Pendeteksi Kebohongan yang Dipakai Periksa Ferdy Sambo Cs Mimik Wajah dan Gesture Ferdy Sambo Selama Rekonstruksi. Foto: Youtube ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Penyidik Bareskrim Polri telah memutuskan untuk memakai alat lie detector atau poligraf Puslabfor Polri guna menguji keterangan dari para tersangka dan saksi dalam kasus dugaan pembunuhan berencana, Brigadir J alias Nopriansyah Yoshua Hutabarat.

Guna mengenal alat lie detector sampai mengetahui bagaimana cara kerjanya, Divisi Humas Polri melalui keterangan videonya menjabarkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Maruf, serta satu saksi Susi mantan asisten keluarga Ferdy Sambo.

"Mereka diperiksa menggunakan poligraf atau dikenal lie detector. Poligraf adalah alat untuk menguji kejujuran seseorang melalui reaksi tubuh," demikian keterangan dalam video yang dikutip, Kamis (8/9).

Alat lie detector atau poligraf dikenal sebagaimana alat pemeriksaan psycho physiological deception detection atau pendeteksi kebohongan seseorang melalui gejala psikis lewat reaksi tubuh terperiksa.

Alat produksi Kanada tahun 2019 yang dipakai Puslabfor Bareskrim Polri ini telah diakui asosiasi poligraf Amerika memiliki tingkat akurasi sampai 93% sesuai standar ISO (The International Organization for Standardization) atau IEC 17025.

Adapun, Puslabfor dalam pemeriksaan poligraf memakai tiga teknik yaitu; sensor jantung; kelenjar keringat; dan sensor pernapasan sebagaimana telah menjadi standar dari asosiasi poligraf Amerika.

Dengan para pemeriksaan yang telah mengikuti pelatihan, proses pemeriksaan poligraf dilakukan dengan beberapa persiapan yaitu pemilihan metode, atau teknik pertanyaan yang bakal diajukan.

"Puslabfor Polri turut memakai metode yang merujuk pada penelitian yang merujuk pada penelitian di Universitas Utah Amerika Serikat," jelasnya.

Teknik dari Universitas Utah Amerika Serikat dikenal dengan memakai metode Utah ZCT yang memiliki metode ini tingkat akurasinya harus di atas 92 persen. Nantinya hasil tersebut akan jadi alat pembanding sebagai pembukti. Teknik ini umum dilakukan di kepolisian

Fungsi Poligraf

Dengan memakai alat buatan Kanada, proses pemeriksaan poligraf berfungsi untuk ;mendapatkan kejujuran secara profesional; mendeteksi kebohongan; membuktikan ketidakbersalahan; membersihkan nama baik menyelesaikan permasalahan; investigasi kasus kejahatan; dan pre-employment screening.

Ada juga tahapan yang harus dilakukan pemeriksaan sebelum proses wawancara yakni, memastikan kesiapan terperiksa secara jasmani dan rohani dan membangun hubungan untuk menyiapkan bahasa dan empati mengetahui latar belakang sosial terperiksa, sampai memberitahu prinsip kerja alat.

"Pemeriksaan kemudian mempelajari bahasa tubuh terperiksa dan bahasa tubuh terperiksa, menyamakan persepsi kedudukan kasus dan mempersiapkan pertanyaan dalam tes."

"Setelah itu baru pemeriksaan menanyakan ketersediaan terperiksa untuk dipasangi poligraf demi menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)," sambungnya.

Setelah menjalani pemeriksaan yang berlangsung sekitar 3-6 jam dengan single isu. Hasil poligraf berupa grafik yang dituangkan ke dalam form hand scoring nantinya akan dianalisa sebagai hasil pendapat ahli untuk dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

Hasil Layak Baik Pro Justitia

Sebelumnya, Tim Khusus (Timsus) Polri telah merampungkan pemeriksaan memakai alat pendeteksi kebohongan atau lie detector terhadap tersangka Putri Candrawathi, Istri Irjen Pol Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, dengan hasil tingkat akurasi sebesar 93 persen.

"Dengan tingkat akurasi 93 persen itu pro Justitia. Kalau dibawah 90 persen itu tidak masuk dalam ranah pro justitia," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat jumpa pers di Gedung TNCC Mabes Polri, Rabu (7/9).

Meski tidak disebutkan hasil kesimpulannya, namun Dedi memastikan jika hasil akurasinya 93% itu tetap layak untuk dijadikan sebagai alat bukti dalam persidangan.

"Kalau masalah pro justitia berarti hasilnya diserahkan ke penyidik. Penyidik yang berhak mengungkapkan kepada teman-teman, termasuk penyidik juga akan menyampaikan ke persidangan. Karena poligraf tersebut bisa masuk ke dalam satu 84 KUHAP ya alat bukti, selain petunjuk juga masuk ke keterangan ahli," beber Dedi.

Bahkan Dedi mengatakan jika hasil pemeriksaan lie detector yang sama juga berlaku untuk Susi selaku asisten rumah tangga (art) yang juga diperiksa memakai metode sama, sebagaimana persyaratan yang berlaku secara internasional

"Kenapa saya bisa sampaikan pro justitia, setelah saya tanyakan ternyata ada persyaratan ya, sama dengan ikatan kedokteran forensik Indonesia. Untuk poligraf itu juga ada ikatan secara universal di dunia yang pusatnya di Amerika," tuturnya.

"Dan alat poligraf yang digunakan oleh Labfor kita ini sudah terverifikasi dan juga sudah tersertifikasi, baik ISO (The International Organization for Standardization) maupun dari perhimpunan poligraf dunia. Alat kita ini dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93%," tutur dia.

Sementara untuk hasil proses pemeriksaan lie detector untuk tersangka pembunuhan berencana, Ferdy Sambo belum disampaikan, karena baru akan diperiksa Kamis (8/9) besok.

"Hasil pemeriksaan tersangka Irjen FS terkait OJJ dari penyidik, kembali lagu peran penyidik masih belum menginformasikan kepada saya seperti apa hasilnya," tuturnya.

a Richard Eliezer dilaksanakan di Bareskrim Polri, kemudian Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf diperiksa pada Senin (1/9) di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Sentul.

Hasil Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi mengungkapkan hasil sementara uji poligraf (kebohongan/kejujuran) tiga tersangka pembunuhan berencana Brigadir J memberikan keterangan secara jujur.

Ketiga tersangka yang dimaksudkan adalah Bharada Richard Eliezer (RE), Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Ma’ruf (KM).

"Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR dan KM, hasilnya no deception indicated alias jujur," kata Andi, Selasa (6/9).

Dia tidak merinci apa saja pertanyaan yang diajukan kepada tersangka, karena hal itu untuk konsumsi penyidik guna memperkaya bukti petunjuk dan kelengkapan berkas perkara untuk dilimpahkan kembali ke kejaksaan.

Menurutnya, setiap tersangka diberi pertanyaan oleh petugas Puslabfor sesuai perannya masing-masing."Hanya pertanyaan kunci, berbeda-beda pertanyaan sesuai peran masing-masing," ujar Andi.

Penyidik Dirtipidum Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan menggunakan uji poligraf terhadap lima tersangka pembunuhan Brigadir J dan satu saksi asisten rumah tangga keluarga Brigadir J bernama Susi.

Tersangka yang sudah menjalani pemeriksaan yakni Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Ma’ruf (KM).

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gambar Orang Psikotes saat Tes Seleksi, Begini Cara Membuatnya yang Benar

Gambar Orang Psikotes saat Tes Seleksi, Begini Cara Membuatnya yang Benar

Tes gambar orang psikotes atau Draw A Man Test adalah salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering kita jumpai saat seleksi penerimaan karyawan.

Baca Selengkapnya
Hasil Polygraph Ungkap Dua Kebohongan Pacar Tamara Pembunuh Dante, Anak Angger Dimas

Hasil Polygraph Ungkap Dua Kebohongan Pacar Tamara Pembunuh Dante, Anak Angger Dimas

Polisi sampai saat ini masih berupaya mengungkap motif yang menjadi alasan Pacar Tamara, YA dengan tega diduga membunuh Dante.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Markas Brimob Polda Jatim Meledak saat Polisi Sedang Belajar soal Analisis Ledakan

Detik-Detik Markas Brimob Polda Jatim Meledak saat Polisi Sedang Belajar soal Analisis Ledakan

Sebanyak 15 anggota Gegana yang sedang belajar melakukan latihan analisis ledakan saat markas Brimob Polda Jatim meledak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Polisi Bripka Eko Widi Punya Anggota Kembar Identik, Sering Pusing Sendiri dan Salah Orang 'Wah'

Cerita Polisi Bripka Eko Widi Punya Anggota Kembar Identik, Sering Pusing Sendiri dan Salah Orang 'Wah'

Tanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini

Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini

Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.

Baca Selengkapnya
Coklit Pemilu Adalah Kegiatan Pemutakhiran Data, Pelajari Selengkapnya

Coklit Pemilu Adalah Kegiatan Pemutakhiran Data, Pelajari Selengkapnya

Coklit pemilu adalah kegiatan pencocokan dan penelitian data pemilih yang dilakukan petugas PPK.

Baca Selengkapnya
Penampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu

Penampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu

Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.

Baca Selengkapnya
Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian, Lengkap dengan Penjelasannya

Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian, Lengkap dengan Penjelasannya

Berikut teknik pengumpulan data beserta penjelasannya.

Baca Selengkapnya
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.

Baca Selengkapnya