Menengok parade hotel di Naypyidaw
Merdeka.com - Berkunjung ke Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar jangan takut tak kebagian tempat tinggal. Deretan hotel menyambut di depan mata. Anda tinggal memilih saja.
Seperti dilaporkan wartawan merdeka.com, Didi Syafirdi dari Myanmar, hotel-hotel di sana berdiri di lahan sangat luas. Untuk masuk ke lobi salah satu hotel saja dijemput mobil golf. Jaraknya sekitar 100 meter.
Persaingan hotel sangat sengit, karena bertetangga 100-200 meter di kanan dan kiri, belum lagi yang di seberang. Fasilitas yang diberikan pun beragam, sesuai kemampuan penyewa.
Merdeka.com menempati Golden Myanmar Hotel. Di hotel ini kamar-kamarnya seperti bungalo. Ukurannya setara rumah tipe 36. Hal serupa juga ditemui di Oasis Hotel. Sewanya 8000 Kyat, setara kurang lebih Rp 800 ribu.
Sebagai Ibu Kota baru, Naypyidaw masih sunyi. Pengunjung hotel bisa dihitung jari. Mungkin jika tidak perhelatan hotel-hotel itu kosong.
Denyut kehidupan di sana jangan bandingkan dengan Jakarta. Pukul 21.00 waktu setempat pusat perbelanjaan sudah tutup. Jika lapar, cukup sulit mencari rumah makan di pinggir jalan.
Moda transportasi pun terbatas. Ada taksi, namun tarifnya lebih tinggi dibandingkan di Yangon (dulu Ibu Kota Myanmar). Jumlahnya pun terbatas. Ruas-ruas jalan sangat lengang, baik siang apalagi malam hari. Di sana mudah dijumpai warga berlalu lalang dengan motor. Ada juga yang menjadikannya ojek.
Setelah dideklarasikan junta militer pada 2005, Naypyidaw terus 'bersolek'. Lahan seluas kurang lebih 7.000 kilo meter persegi itu disulap jadi tempat nyaman bagi wisatawan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret hotel termurah di dunia yang ada di Bangladesh. Biaya sewanya hanya sekitar Rp4 ribu saja per malam.
Baca SelengkapnyaJepang Masuk Daftar Negara dengan Biaya Hidup Relatif Murah, Menginap di Hotel Hanya Rp800.000
Baca SelengkapnyaInilah Warung Klothok, cabang asli dari warung dengan nama yang sama di Sleman, Jogjakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk malam pergantian tahun kali ini, Pemprov DKI menyediakan sejumlah lokasi perayaan.
Baca SelengkapnyaMomen jenderal polisi kunjungi dapur lapangan anggota Brimob Polda Lampung.
Baca SelengkapnyaDi sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.
Baca SelengkapnyaDalam durasi satu jam, pengunjung harus merogoh kocek setidaknya Rp1,5 juta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17.247 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir dan 24.460 penumpang lainnya berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
Baca SelengkapnyaImbasnya usaha restoran hingga hotel di sepanjang wilayah Pantura menjadi gulung tikar.
Baca Selengkapnya