Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Peristiwa di Balik Teriakan Jokowi 3 Periode oleh Apdesi

Menengok Peristiwa di Balik Teriakan Jokowi 3 Periode oleh Apdesi Acara Jokowi bertemu kepala desa seluruh Indonesia. ©2022 Setpres

Merdeka.com - "Jokowi 3 Periode, Setuju?"

Begitulah teriakan salah satu peserta acara Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi). Teriakan itu dijawab oleh sejumlah peserta.

"Setuju."

Rupanya, teriakan tersebut menjadi polemik di kemudian hari. Sebagian pihak menyayangkan adanya teriakan 'Jokowi 3 periode' dalam acara yang melibatkan aparatur pemerintahan desa. Yang juga dihadiri Presiden Jokowi, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir kepala desa yang menyuarakan dukungan tiga periode kepada Presiden Joko Widodo. Kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) sebelumnya menyatakan dukungan Presiden Joko Widodo melanjutkan jabatannya menjadi tiga periode.

Hasto mengatakan, tugas kepala desa mendorong kemajuan desanya. Yang terjadi malah ada sebagian kepala desa yang dimobilisasi dengan isu politik yang berpotensi melanggar konstitusi.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian meluruskan. Ia memastikan teriakan tersebut terjadi di luar acara Apdesi.

"Saya hadir di sana. Pertemuan itu lebih keoada rekan-rekan Apdesi menyampaikan beberapa permasalahan aspirasi mereka," kata Tito usai Rapat Kerja Nasional Camat di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (1/4).

Tito menegaskan teriakan itu tidak terjadi saat acara berlangsung. "Setelah acara berlangsung, acara seperti itu kan ada pengantar dari saya, sesuai arahan presiden," katanya.

"Setelah acara selesai, tutup, saat beliau (Jokowi) keluar menuju kendaraan ada beberapa yang biasalah ramai pengin foto, segala macam. Sambil jalan (Jokowi) melayanilah (berfoto). Ada yang teriak Pak Jokowi 3 Periode. Nah Pak Jokowi senyum saja," beber Tito.

Lantas, peristiwa tersebut ditulis awak media. "Cuma kemudian di media malah itu yang diangkat, padahal itu bukan di acara resmi. Itu kan teriakan spontan," beber Tito.

Aspirasi

Tito menyebut teriakan itu merupakan bagian dari semangat demokrasi. Yakni, menyuarakan aspirasi. Ia berpikir bisa saja orang yang berteriak merasa puas dengan kepemimpinan Jokowi selama ini.

"Mungkin mereka merasa happy, karena dizaman Pak Jokowi, merasa real. UU Desa itu Nomor 6 tahun 2014 itu diterbitkan 15 januari 2014. Itu mereka lihat mohon maaf awalnya belum ada langkah nyata," katanya.

"Begitu Pak Jokowi menjabat oktober 2014, beliau cepat mengambil langkah pertama untuk menteri desa, yang belum pernah ada. Artinya fokus betul desa, konsep beliau membangun daerah terpencil, pinggiran, desa menjadi sentra ekonomi baru, itu paradigma yang diubah beliau, tadinya urban orientic, berorientasi pada kota," sambungnya.

Sekali lagi Tito memastikan pertemuan tersebut tidak bernuasa politis. "Kalau datang ke sana, itu enggak ada bahasa politik apapun. Murni masalah desa yang Bapak Presiden memberikan atensi tidak main-main. Angka Rp486 triliun menteri desa. Beliau memerintahkan BUMN untuk turun membantu desa, membentuk Bumdes, Pertamina banyak sekali, yang dibangun beliau, kita tahu kan perubahan desa sekarang," bebernya.

Luhut Ditanya soal Capres 2024

Sementara, perwakilan Desa Pasir Wangi, Jawa Barat bernama Sutisna menanyakan kepada Luhut apakah siap dicalonkan Presiden setelah Jokowi. Luhut hanya menjawab agar di doakan sehat-sehat.

"Pertanyaan saya, apakah Bapak siap dicalonkan sebagai presiden setelah Bapak Jokowi lengser?" kata Sutisna disambut heboh peserta.

"Setelah Pak Jokowi lengeser, saya yakin bapak bakal banyak membantu kemajuan desa di seluruh Indonesia," tambah Sutisna.

"Hatur Nuhun Kang Sutisna. Satu saja permintaan saya, boleh? Doain kami sehat-sehat, malau saya, kita hidup itu harus tahu diri. Saya ulangi ya saya nasihat sbg orang tua. Semua di bawah langit ini ada waktunya, jadi kita enggak boleh cita-cita yang aneh aneh," jawab Luhut.

Luhut menyatakan tidak mau menjadi Presiden setelah Jokowi. Dia hanya fokus menuntaskan tanggung jawabnya di pemerintahan.

"Saya nggak mau, saya pikir ada waktunya saya pensiun. Tidak mimpi saya jadi wakil presiden atau presiden, biarlah yang lain. Saya hanya menuntaskan tanggung jawab yang diberikan presiden kepada saya," kata Luhut.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai

Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai

Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat

Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat

Jokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Dito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar

Dito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar

Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?

Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?

Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya