Meneer Belanda dan Mbah Kondor warnai sejarah Ancol
Merdeka.com - Keindahan pantai Ancol ternyata sudah memikat pada meneer Belanda sejak abad 17. Kala itu pusat pemerintahan VOC berada di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa dan Kota Tua Jakarta.
Jaraknya tak terlalu jauh dari Ancol. Saat itu sebagian kawasan Ancol sudah tertata dengan baik, pantainya pun bersih. Sementara sisanya merupakan hutan dan rawa.
Seiring berjalannya waktu, lewat tangan Soekardjo Hardjosoewirjo, Ancol disulap menjadi tempat wisata bertaraf internasional. Soekardjo adalah orang yang memimpin proyek Taman Impian Jaya Ancol. Dialah yang membuka hutan belantara untuk dibangun kawasan Ancol mulai tahun 1962.
Dalam buku Jejak Soekardjo Hardjosoewirjo di Taman Impian Jaya Ancol yang ditulis Sugianto Sastrosoemarto dan Budiono dan diterbitkan Kompas, sejarah masa lalu Ancol digambarkan tak jauh beda.
"Pantai Ancol yang masih berupa rawa-rawa, semak dan masih belum tersentuh merupakan kawasan yang menyeramkan. Orang menganggap kawasan itu tak layak ditempati. Bahkan dianggap sebagai tempat jin buang anak."
"Di kawasan yang sangat luas itu benar-benar sangat sepi. Tidak ada akses yang memadai, belum ada pemukiman dan gelap karena belum ada listrik," kenang Soekardjo dalam bukunya.
Soekardjo juga menceritakan, sebelum tahun 1960an, kawasan Ancol dulunya merupakan hutan dan rawa-rawa. Manusia yang tinggal di sana hanya beberapa orang. Umumnya cuma nelayan dan pemilik tambak yang mau tinggal di Ancol.
Dulu di sana bertakhta Mbah Kondor, sang penguasa Ancol. Mbah Kondor adalah raja monyet yang memimpin kelompok monyet di Ancol.
"Ada istilah yang turut menyumbang konotasi seramnya kawasan tersebut yaitu Mbah Kondor. Mbah Kondor adalah raja kera di kawasan itu," tutur Soekardjo.
Setelah Ancol dibangun Taman Impian Jaya Ancol, jejak Mbah Kondor dan monyet-monyetnya hilang bak ditelan bumi. Orang-orang dulu bercerita jika Mbah Kondor dan monyet pindah dan menyeberang ke Pulau Seribu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaJadi Hari Bersejarah Penyerahan Wilayah dari Pihak Belanda ke Tangan Indonesia, Begini Momen Haru Perundingan Wonosobo Tahun 1949
Pada momen itu, tentara militer Belanda berbondong-bondong menarik diri dari wilayah yang didudukinya
Baca SelengkapnyaSosok Siti Manggopoh, Kisah Pemimpin Perang Melawan Kolonial Belanda di Ranah Minang
Sosok pahlawan wanita berdarah Minang ini berjuang di garda terdepan melawan dan menentang sistem kolonialisme Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen
Bangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaProfil M.H. Manullang, Sosok Pejuang Melawan Kolonial di Tanah Batak yang Terlupakan
Sosok pahlawan dari Tanah Batak yang begitu berjasa melawan kolonialisme Belanda yang sudah mulai dilupakan.
Baca SelengkapnyaLebong Tandai, Desa Kecil di Bengkulu Penyumbang Emas Tugu Monas dan Dikuras Habis oleh Penjajah
Salah satu desa yang terletak di Kecamatan Napal Putih ini dikenal sebagai kawasan pertambangan sejak zaman kolonial hingga menjadi rebutan beberapa negara.
Baca SelengkapnyaMenilik Sejarah Stasiun Medan, Peninggalan Perusahaan Kereta Api Milik Kolonial Belanda
Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Benih Tanaman Beracun dalam Tulang Hewan, Narkotika Orang Romawi Kuno
Benih ini ditemukan di desa permukiman Romawi kuno di Belanda.
Baca SelengkapnyaSosok Charles Adriaan van Ophuijsen, Pria Belanda Kelahiran Solok Sumbar Pionir Ejaan Bahasa Indonesia
Meski namanya sangat kental dengan Belanda, namun sosoknya menjadi pionir dalam menciptakan ejaan Bahasa Indonesia yang kita sekarang gunakan ini.
Baca Selengkapnya