Mendagri: Yogyakarta sah-sah saja dipimpin perempuan
Merdeka.com - Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta (Perdais) tentang tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang gubernur serta wakilnya disahkan kemarin. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan bahwa jabatan gubernur DIY tidak harus diisi oleh laki-laki.
Menurutnya pasal 18 ayat 1 huruf M Undang Undang Keistimewaan (UUK) yang sama dengan Perdais tentang tentang tata cara pengisian jabatan, pelantikan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur DIY Pasal 3 ayat 1 huruf M tidak ada permasalahan.
Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa Calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur adalah WNI yang harus memenuhi syarat: (m) menyerahkan daftar riwayat hidup yang memuat antara lain; riwayat pendidikan, pekerjaan, saudara kandung, istri, dan anak.
Syarat harus membuat riwayat hidup yang memuat nama istri, selama ini diartikan bahwa seorang gubernur harus laki-laki karena yang memiliki istri hanya laki-laki.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut sebenarnya sah-sah saja DIY dipimpin seorang perempuan.
"Saya enggak ada masalah. Atau aturan laki-laki, perempuan. Dari sekolah mana, toh ada juga yang jadi menteri bahkan presiden (perempuan) boleh-boleh saja," kata Tjahjo dalam acara Musrembang Jabar di Hotel Horison Bandung, Kamis (2/4).
Sejauh ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X sendiri sudah mengisyaratkan bahwa untuk jabatan tersebut tak melulu harus diisi laki-laki. Menurut pasal 18 ayat 1 huruf M Undang-undang Keistimewaan (UUK) yang sama dengan Perda tentang tata cara pengisian jabatan, pelantikan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan wakilnya di pasal 3 ayat 1 huruf M yang tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Terserah oleh DIY, Sultan boleh, ya (pemerintah) ikut. Sah-sah saja ko," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bersepeda bersama AHY di Yogyakarta, Minggu (28/1), sambil menyapa masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi dan AHY sarapan bareng di Gudeg Yu Djum Wijilan, Kota Yogyakarta, Minggu (28/1) pagi.
Baca SelengkapnyaPertemuan tertutup tersebut dilakukan di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum diajak sarapan gudeg, AHY mengatakan lebih dulu menggowes sepeda bareng Presiden Jokowi mengelilingi alun-alun Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan merespons acara Desak Anies di Yogyakarta dibatalkan mendadak.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog melaksanakan penyaluran beras Bantuan Pangan ke masyarakat di Yogyakarta.
Baca Selengkapnya"Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu"
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca Selengkapnya