Mendagri: Pelanggar HAM nomor 3 di Indonesia ternyata PNS
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), menandatangani nota kesepahaman mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi, dalam bidang pemajuan, perlindungan dan pemenuhan HAM, di Gedung Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (29/6).
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya telah menerima sejumlah data dari Komnas HAM, yang menyebutkan bahwa ada keterlibatan jajaran pamong negara, dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil (PNS), pada sejumlah kasus pelanggaran HAM. Dirinya pun mengingatkan, agar hal-hal semacam itu jangan sampai terjadi lagi
"Kita akan fokus membangun kerjasama dengan Komnas HAM. Data yang kami terima dari mereka, disebutkan bahwa pelanggar HAM dalam urutan nomor 3 di negara kita, ternyata adalah PNS," ujar Tjahjo.
"Maka ini juga telah kita tekankan kembali pada CPNS kita yang di IPDN juga, agar indikasi-indikasi ini coba ditangani dengan baik oleh Pak Rektor. Jangan sampai ada lagi gejala-gejala pelanggaran HAM," tegasnya.
Tjahjo menjelaskan bahwa secara posisi, Kemendagri yang merupakan strata tertinggi dan pusat dari seluruh pemerintahan di daerah, harus mengakomodir upaya penyelesaian masalah HAM di daerah, yang dikoordinasikan dengan pihak Komnas HAM tersebut.
Oleh karenanya, Tjahjo menekankan kepada jajaran pemerintahan di setiap daerah, terutama bagi para Sekretaris Daerah, untuk berperan aktif dalam membantu Kemendagri dan Komnas HAM, guna melakukan penelusuran dan penyelesaian sejumlah masalah HAM yang terjadi di wilayahnya.
"Kemendagri adalah poros pemerintahan, dari Presiden sampai RT/RW, tegak lurus. Setiap keputusan wajib dilaksanakan jajaran pemerintah ke bawah. Menggerakkan, mengorganisir, itu harus ada penjabaran yang baik, sesuai janji kampanye Pemprov oleh Gubernur, Bupati atau Walikota yang terpilih," ujar Tjahjo.
"Tugas ini banyak dilakukan Sekda. Karena yang paham permasalahan tata kelola dengan berbagai regulasi dan aspek-aspeknya, adalah sekda. Hampir 90 persen kepala daerah menyerahkan pengambilan putusan pada sekda," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaDibangun 1917, Stasiun Radio ini Jadi yang Pertama di Dunia Hubungkan Komunikasi Tanpa Kabel Indonesia ke Belanda Sejauh 12.000 KM
Begini sejarah stasiun radio pertama di dunia tanpa kabel yang menghubungkan Indonesia dan Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaHari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media
Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca SelengkapnyaTak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap
Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Radio Rimba Raya, Berjasa Besar Siarkan Pesan-Pesan Perjuangan dari Dataran Tinggi Gayo
Sebuah stasiun radio yang berada di Kabupaten Bener Meriah ini sangat berjasa besar dalam menyiarkan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya