Menahan lapar saat siang, balas dendam di malam hari
Merdeka.com - Puluhan meja berjajar di sepanjang Bendungan Hilir. Berbagai makanan pun tersaji di atas meja. Begitu menggugah selera.
Aneka macam makanan dengan berbagai bentuk, rupa, warna dan rasa tersedia di kawasan Benhil. Kawasan di pertigaan Jl Sudirman tersebut memang menjadi salah satu pusat kuliner saat bulan Ramadan. Pembeli pun membludak saat jelang waktu berbuka.
Tak hanya Benhil, di pasar-pasar pun ramai saat bulan puasa tiba. Meski mahal, namun permintaan makanan selalu meningkat.
Saat waktu Magrib tiba, meja makanan pun penuh dengan aneka makanan dan minuman. Sirup buah, kolak, gorengan, buah-buahan, dan tentu saja nasi, sayur plus lauk pauknya.
Bila di siang hari berpuasa, maka ketika saat berbuka tiba seolah menjadi ajang balas dendam. Semua makanan yang tersedia seolah akan dilahap semua. Semua makanan dibeli hanya untuk memuaskan keinginan yang terbendung di siang hari.
Padahal ketika azan magrib berkumandang, seteguk air dan beberapa butir korma pun cukup memuaskan dahaga. Lalu mengapa berlebih-lebihan?
Hakekat puasa untuk melatih kesabaran dan mengendalikan hawa nafsu seolah hanya sebatas dari waktu imsak hingga magrib saja, setelah itu maka sabar dan nafsu dibiarkan tanpa kekang. Inikah hakekat puasa?
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam sendiri mengajarkan kepada kita untuk berbuka puasa dengan makanan yang sederhana, seadanya saja, tidak berlebihan-lebihan, atau bahkan sampai memaksakan diri.
Memang, adakala nya perlu menghidangkan menu istimewa di kala berbuka. Apalagi bila hal itu dilakukan untuk membahagiakan keluarga atau agar anak-anak lebih bersemangat untuk berpuasa. Akan tetapi, hendaknya hal itu tidak dijadikan kebiasaan. Karena sesungguhnya salah satu hakekat dari puasa adalah turut merasakan kesusahan yang dialami fakir miskin.
Hal tersebut tentu bukan sekedar saat berbuka. Merasakan kesusahan para fakir miskin juga bisa diterapkan saat tiba waktu berbuka puasa.
Allah SWT berfirman, yang artinya, "Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Qs. Al-A’raf: 31)
Saat berbuka juga bukan berarti waktunya ‘balas dendam’. Semua dimakan sampai kekenyangan. Ingatlah, perut yang kenyang akan membuat malas ibadah.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan sampai perut begah mengganggu momen silaturahmi kamu, yuk intip cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaMakanan tertentu ternyata justru bisa membuat perut menjadi lapar.
Baca SelengkapnyaMemaafkan tidak sekedar berucap, tetapi juga harus didasari dengan keikhlasan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tentu tak enak jika selalu disalahkan. Luapkan perasaan Anda lewat kata-kata selalu salah ini.
Baca SelengkapnyaKetika dimasak dengan hanya tiga bahan dapur, beras yang awalnya keras dapat bermetamorfosis menjadi lembut. Berikut adalah langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaKetika dimasak dengan hanya tiga bahan dapur, beras yang awalnya keras dapat bermetamorfosis menjadi lembut. Berikut adalah langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaMunculnya sakit perut di pagi hari saat bangun tidur bisa sangat mengganggu dan tak nyaman.
Baca SelengkapnyaSaat menjalankan ibadah puasa, penting untuk memilih makanan yang tepat saat sahur agar energi terjaga & rasa lapar tidak terlalu dirasakan hingga waktu berbuka
Baca SelengkapnyaMemahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.
Baca Selengkapnya