Merdeka.com - Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku siap jika lembaganya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi pengadaan Alquran. Bahkan dia menantang KPK untuk membuktikan tudingannya itu.

"Sebenarnya saya tidak tahu mengenai tudingan yang dilancarkan oleh KPK. Tapi kami siap untuk diperiksa dan situ KPK boleh membuktikan," tantang Suryadharma di Hotel Harris Jalan Peta, Bandung, Senin (25/6).

Saat ini, dia menyatakan, lembaganya sudah membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan internal terkait tudingan tersebut. Hal ini untuk membuktikan kebenaran kasus yang menimpa lembaganya.

"Tim sudah dibentuk dan diketuai oleh inspektur jenderal," ujarnya.

Dia mengaku anggaran pengadaan kitab suci Alquran bagi umat muslim memang masih sangat minim. Padahal kebutuhan Alquran terus bertambah. Anggaran per tahunnya, dikatakan dia, adalah Rp 130 miliar.

"Sedangkan kebutuhan per tahunnya adalah dua juta eksemplar," ungkapnya.

Untuk diketahui, saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami dugaan korupsi pengadaan Alquran di Kementerian Agama. Padahal, dugaan korupsi pengadaan proyek ini sudah diendus tahun lalu. Pengadaan proyek tersebut dalam kurun waktu 2010-2011. Tetapi, hingga sekarang KPK masih mendalami kasus ini.