Menag Minta Maskapai Tak Ubah Jadwal Penerbangan Jemaah Haji, Harus Sesuai Kontrak
Merdeka.com - Satu per satu kloter jemaah haji gelombang pertama sudah kembali ke Tanah Air. Jemaah haji gelombang pertama diterbangkan ke embarkasi awalnya dari Bandara King Abdulaziz International Airport (KAIA), Jeddah, Arab Saudi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta maskapai yang bekerja sama dalam penyelenggaraan haji tahun ini benar-benar memberikan pelayanan maksimal untuk jemaah haji Indonesia. Termasuk dengan tidak seenaknya mengubah jadwal penerbangan yang telah disepakati.
"Ada hal lebih penting tadi soal evaluasi terkait jadwal penerbangan yang berubah-ubah dari Garuda Indonesia," kata Menag seusai memimpin rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji bersama delegasi Amirul Hajj, Dubes RI untuk Arab Saudi, Konjen RI di Jeddah, PPIH dan Dirjen PHU.
Surat Keluhan
Menag mengatakan, pihaknya telah menerima belasan surat terkait perubahan jadwal penerbangan jemaah ke Tanah Air. Dia menyayangkan hal itu.
Jadwal maskapai diminta sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Sebab, perubahan-perubahan yang dilakukan tentu akan berpengaruh pada persiapan lainnya, termasuk kesiapan jemaah.
"Jangan sampai ini terjadi karena kontrak kita juga tidak seperti itu, enggak bisa berubah-ubah jadwal penerbangan sesukanya, karena ini terkait dengan jemaah dan hal-hal lain, seperti penganggaran, konsumsi jemaah terutama karena tidak semudah di Indonesia," tegas Menag.
Berdampak pada Pembiayaan
Menag menambahkan, bila terjadi perubahan penerbangan tentu persiapan yang dilakukan oleh jemaah dan petugas menjadi lebih ekstra. Dampaknya lainnya tentu pada pembiayaan-pembiayaan yang kemudian menjadi terkait.
"Saya minta Pak Dirjen (PHU) dengan jajarannya untuk bicara ulang dengan pihak maskapai. Saya minta tegas saja sesuai kontrak," kata Menag.
"Saya enggak mau ada manuver-manuver lain di luar itu. Enggak tahu caranya, karena ini sekali lagi terkait dengan jemaah," tutup Menag.
Untuk diketahui, pada musim haji tahun ini, Kementerian Agama bekerja sama dengan dua maskapai untuk membawa dan memulangkan jemaah dari dan ke Tanah Air. Dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi
Kementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaTutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat
Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat! Rencana Perjalanan Haji Tahun 2024, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei
Tahun ini, Indonesia rencananya akan memberangkatkan 241 ribu jemaah haji.
Baca SelengkapnyaJangan Nekat Bawa Jimat Saat Naik Haji, Bisa Dihukum Mati
Pemerintah Arab Saudi melarang keras jemaah haji maupun umrah membawa jimat.
Baca SelengkapnyaKemenag: Jemaah Haji 2024 Sudah Dapat Mencicil Pelunasan Biaya Haji
Indonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.
Baca SelengkapnyaPesawat Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Bandara Kualanamu, Begini Penjelasan Lion Air
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023
Angka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaKuota Jemaah Haji untuk Jawa Timur Bertambah 3.800
Kemenag akan melakukan verifikasi untuk mengetahui kesehatan dan kesiapan jemaah.
Baca Selengkapnya